Judul Buku: Aroma Karsa
Penulis: Dee Lestari
Penerbit: Bentang
Cetakan: 2018
Jumlah halaman: 702
Empat kali saya melahap habis buku ini dan hasilnya, selalu berdecak kagum. Bagaimana sosok Dee Lestari mampu memainkan kata-kata, merangkainya hingga menjadi sebuah jalinan kalimat dan paragraf yang daging banget. Setiap kata yang ditulisnya punya kekuatan tersendiri. Aroma Karsa ini hadir untuk memberikan luapan cinta dengan dilandasi sebuah kehendak anak manusia.
Penasaran ‘kan dengan ceritanya? Yuk, ah kita mulai Buk Ibuk dan Sahabat.
Novel setebal 702 Ini dibuka dengan gambaran seorang pembantu yang tengah menahan napas dan deg-deg an karena telah berhasil mengambil sesuatu, tepatnya mencuri sebuah barang dari dalam istana. Barang yang sejatinya penting ini ternyata tak banyak orang tahu dan walhasil semua orang pun tak tahu menahu. Akhirnya, seorang perempuan sang pencuri itu melengang bebas dengan membawa takdirnya sendiri.
Janirah, sosok perempuan tua yang sekarat tengah menjalani takdir. Ia telah menceritakan segala yang ia ketahui tentang Puspa Karsa. Puspa Karsa yang dianggap sebagai dongeng bagi Raras Prayagung dan Tanaya Suma, sebenarnya adalah obyek yang dicari-cari.
Baca juga:
Tentang Dominasi dan Keluarga dalam Novel Single In Love
Kejujuran Adalah Segala Rasa Tersendiri: Review Novel The Vanila Heart
Kisah Mahesa Guning dan Puspa Karsa pun bergulir melalui Perusahaan Kemara yang memproduksi miyak wangi alias parfum papan kelas atas yang terkenal. Keluarga Raras akhirnya hijrah ke ibukota dan melebarkan sayapnya. Perusahaan Kemara yang hampir jatuh berhasil diurusnya, dan di bawah usia tiga puluh tahun Raras berhasil mentahbiskan dirinya sebagai perempuan pengelola perusahaan jamu dan kosmetik terbesar di Indonesia.
Perjalanan Raras dengan anak cucunya untuk menemukan Puspa Karsa penuh lika-liku. Perkenalan Raras dengan Jati Wesi seorang pemuda peracik parfum di Atarwalla memberikan bentangan cerita tersendiri bahwasanya Jati Wesi merupakan seorang Banaspati. Ketegangan panjang antara Tanaya Suma dan Jati wesi berawal dari diundangnya Jati Wesi ke rumah Tanaya Suma dan keinginan Jati Wesi untuk memperbaiki formula salah satu parfum terbaik milik Kemara. Akhirnya, Raras menyekolahkan Jati ke luar negeri untuk mendapatkan kredibilitasnya sebagai seorang peracik parfum professional.
Jati Wesi si hidung tikus ini punya keistimewaan berbeda dengan kebanyakan manusia lainnya. Di sisi lain, Tanaya Suma juga mempunyai kesamaan seperti yang dimiliki Jati Wesi. Pada beberapa kesempatan pasca gencatan senjata antara Jati Wesi dan Tanaya Suma, perlahan mereka berusaha melebur, dan Suma mulai melepaskan diri dari obat-obatan.
Ekspedisi pertama Puspa Karsa gagal dan ada banyak korban jatuh termasuk salah seorang Profesor antropolog. Selanjutnya, Raras menginginkan ekspedisi Puspa Karsa kembali terulang dengan mempersiapkan para anggota ekspedisi yang mumpuni di bidangnya, yaitu Iwan Satyana, Yustinus Herlambang, Jindra Mahameru, Tanaya Suma dan Jati Wesi.
Perjalanan Ekspedisi ini ternyata tak direstui juru kunci hutan, namun Raras bersikukuh bahwa mereka harus mencari keberadaan Puspa Karsa. Sebuah obyek yang belum bisa dibayangkan oleh para anggota ekspedisi.
Namun, Darwapala sebagai desa gaib tempat tinggal Jati Wesi dan Tanaya Suma ini mulai bergejolak setelah Jati Wesi berhasil menembus desa dengan memakai buah Manisrejo. Tanaya Suma yang mengikuti jejak Jati menemukan buah itu dan memakannya. Tanaya dan Jati sedang bersama-sama menuju Darwapala.
Kehadiran Suma di Darwapala menuai ketakutan dan keributan karena Ambrik Ibu Suma adalah titisan Puspa Karsa. Malang tak dapat dicegah, Suma telah bertemu dengan sang Puspa Karsa. Jati mati-matian berusaha menyelamatkan perempuan yang dicintainya ini.
Episode Darwapala menuju kedamaian. Beberapa korban dipulangkan dan Raras Prayagung pun meninggal dunia saat bertemu dengan sosok Puspa Karsa yang ada dalam tubuh Suma.
Selanjutnya Jati Wesi dan Tanaya Suma melanjutkan kehidupannya dengan memperbaiki formula parfum unggulan Kemara. Jati pun bertemu dengan Komandan Mada untuk menyerahkan pisau ulir yang dibawa Anung saat melakukan girah rudira agar titisannya aman. Anungpunkini hidup bersama dengan Suma dan Jati.
Kisah Mahesa Guning yang melakukan kesalahan pada Puspa Karsa ini ternyata juga akan dilakukan oleh Jati Wesi pada Tanaya Suma, kehadiran pisau ulir itu menjadi makna agar Jati bisa melakukan hal terbaik agar komunitas Darwapala aman dan titisan Puspa Karsa tak tumbuh lagi.
Pelajaran dari Novel
Aroma Karsa bercerita tentang makna kekuatan kehendak dalam diri untuk menjadi sosok penakluk setiap tantangan. Kekuatan diri tanpa kekuatan Tuhan bukanlah apa-apa. Aroma Karsa memberikan jawaban bahwa ada kehendak dalam setiap langkah-langkah manusia. Kehendak manusia pasti ada batasannya.
20 Comments. Leave new
Senang dapat membaca artikel yang membahas salah satu karya tulis milik Dee Lestari ini, Mbak. Membaca artikel ini, membuat saya ingin membeli bukunya. Terima kasih.
Harus baca Mas
Mantap nih udah baca empat kali. Pantas lancar menceritakan kembali dalam artikel ini
Terima kasih Mbak, syarat mereview buku bagi saya harus membaca ulang bukunya.
Ya ampun udah baca sampai 4 kali, Mbak? Aku jadi merasa tertampar karena sudah lama sekali nggak baca buku. Huhuhu
Jd pengen baca buku ini secara lengkap, kayanya pembaca seolah2 diajak merasakan suasana di dalam cerita buku ini ya
Betul banget Mbak Ella, jadi antara dunia fiksi dan nyata tipis banget.
Saya belum pernah sekalipun baca novelnya Dee Lestari. Kenapa ya, padahal buku-bukunya best seller. Malah saya baca Eka Kurniawan dan Andrea Hirata. Padahal keknya dari review gaya cerita Dee Lestari dan Eka Kurniawan mix legenda, social issue, dan kritik sosial ya. Eh bener ga sih?
Saya suka banget baca karya-karya Andrea Hirata. kalau novel Eka Kurniawan belum pernah Mbak. Kalau novel Dee ini penuh cerita agak misteri tapi dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti dan legenda Indonesia banget. Suka Saya.
wohooo, sampai 4x membaca buku ini Mbak? Tapi tulisan Dee emang bagus-bagus sih, makin dibaca kita bakalan makin bisa meresapi pesan yang ingin disampaikan Dee dalam bukunya.
udah lama nih gak baca karya Dee, termasuk Aroma Karsa ini juga belum kebaca.
Iya nih Mbak, bagus banget soalnya.
Saya belum baca yang ini, tapi pernah dengar reviunya sekilas di aplikasi audiobook. Tulisan2 Dee Lestari memang oke sih, bahasa dan kekuatan tokohnya luar biasa macam Supernova dulu.
Iya bener Mbak. Untuk Supernova saya belum baca.
Mbak Laily, butuh berapa hari merampungkan novel aroma karsa ini? Diksinya Dee lestari mah udha ga perlu diragukan lagi. Aku rindu juga baca karya beliau
Dua harian Mbak, tapi pas pembacaan keempat agak lama karena banyak tugas kantor Mbak.
Wah ada novel Aroma Karsa karya Dee Lestari. Bagus banget kayanya ya Mba. Setelah baca reviewnya di sini jadi pengen baca juga secara langsung. Kalau nggak salah untuk nulis novel ini Mba Dee sampai menghabiskan riset berbulan-bulan sehingga lahir novel Aroma Karsa
Betul Mbak Lia, novel keren, monggo dibaca Mbak.
Dulu saya pernah baca Supernova, cuma putus di tengah jalan karena sepertinya terlalu berat novel karangan Dee Lestari. Namun dari review yang mbak tulis yaitu pesan moralnya adalah makna dari kekuatan kehendak diri, memang bagus ya mbak isinya. artinya ada motivasi yang tersirat dalam novel tersebut
Betul Mbak
Belum baca novelnya. Tebal ya sampai 700an halaman. Keren nih baca sampai 4x berarti bukunya bener2 bagus ya. Jadi pengen baca juga novel Dee Lestari yang ini.
Betul Mbak, bagus.