Selamat Hari Anak Nasional 2021
Dua tahun lebih berada dalam lingkungan pandemi tak pelak memberikan berbagai suasana yang tentunya baru, berpengaruh sedikit banyak pada keberadaan anak. Ada banyak hal terjadi selama pandemi, tatanan kehidupan manusia berubah. Lini kehidupan berusaha bangkit dari keterpurukan dan ‘shocking’ setelah pandemi melanda.
Kini, yang ada adalah kehidupan mulai menyesuaikan untuk berusaha mengimbangi adanya pandemi, dan berusaha hidup bersama pandemi. Sebuah kesadaran yang benar-benar membuat manusia harus membuka mata bahwa kini berada pada masa baru, masa yang sama sekali berbeda dari sebelumnya.
Baca juga:
5 Cara Edukasi New Normal Pada Ananda
Pandemi Covid-19: Pelajaran dan Metamorfosis Hidup
Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi
3 Tips Komunikasi Sukses Antara Bunda dan Ananda Selama Pandemi
Ada banyak hal yang perlu kita lakukan kepada anak-anak sebagai bagian tanggung jawab orang tua kepada anak-anaknya:
1. Sosialisasi Adanya Pandemi dan Hal yang Harus Dilakukan Saat Pandemi
Saat pandemi datang, orang tua bertanggungjawab pula untuk mensosialisasikannya pada anak. Apa itu pandemi, apa yang dimaksud dengan virus Covid-19, lalu mengapa ia hadir di tengah-tengah masyarakat dan apa yang harus dilakukan bagi manusia selama masa pandemi. Sosialisasi tentang pandemi ini bisa disampaikan pada anak dengan menggunakan media gambar atau komik. Selain lebih mudah pada anak, media gambar dan komik memberikan gambaran utuh tentang sesuatu yang abstrak dan tengah terjadi dalam kehidupan anak-anak kita.
Saat berada pada masa pandemi ada banyak hal yang perlu dilakukan oleh anak, diantaranya adalah kegiatan 5 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas). Kegiatan 5 M ini hendaknya tidak cukup diucapkan, namun perlu pula praktik langsung dan lagi-lagi orang tua mengawasi perilaku anak, dikarenakan perilaku baru yang dilakukan secara berulang-ulang akan menjadi sebuah kebiasaan. Sehingga setiap saat orang tua seyogyanya mengingatkan anak untuk senantiasa menjaga 5 M demi kesehatan bersama.
2. Memberi Asupan Nutrisi yang Baik Pada Anak
Asupan nutrisi sangat penting bagi keberlangsungan tumbuh kembang anak. Berikan nutrisi yang seimbang dan sehat kepada anak di masa pandemi ini. Orang tua juga bisa memberikan makanan-makanan pendamping seperti buah-buahan dan cemilan untuk menemani masa sekolah di rumah agar anak tidak bosan, selain itu perlu pula melibatkan anak untuk membuat asupan berupa makanan sehari-hari atau cemilan dengan membuat bersama-sama, agar mereka senang dan sekaligus menyalurkan kegemaran yang dimilikinya.
3. Menjaga Kesehatan Mental Anak
Kesehatan mental anak ini penting dijaga selama perubahan yang terjadi pada masa pandemi, dimana kebutuhan anak sedikit banyak dibatasi, seperti waktu bermain, kesempatan bermain, kesempatan berada di luar rumah, dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Oleh sebab itu, orang ua tetap perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dengan hobi yang dimilikinya, selain itu memberikan ruang untuk bermain agar anak bahagia dan senang. Kesehatan mental akan terjaga bila kebutuhan anak terpenuhi, sehingga orang tua perlu mengamati semua kegiatan anak-anak di rumah dan di luar rumah, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.
4. Memberi Kesempatan Anak Untuk Menjadi Diri Sendiri
Perubahan yang terjadi dalam kehidupan anak memang berpeluang menimbulkan perubahan kebiasaan pada diri anak sendiri. Sehingga rutinitas berubah, disinilah peran orang tua untuk mengedukasi anak bahwa perubahan yang terjadi boleh membawa perubahan, namun perlu tetap berjalan sesuai dengan aturan, semisal tetap menjaga solat lima waktu, membaca Al-Qur’an setelah solat Maghrib, bersekolah di rumah dengan mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan Bapak Ibu Guru, serta mereka tetap bisa menjadi diri sendiri untuk mengeksplorasi diri dan berkreasi.
5. Tetap Berserah Diri Kepada Allah SWT
Perubahan-perubahan yang terjadi seyogyanya juga dibarengi dengan kondisi manusia yang tetap menjaga keimanan dan berserah diri kepada Allah SWT, memperbanyak doa agar selama masa pandemi ini kegiatan berjalan dengan lancar dan semua dalam keadaan kondisi sehat. Anak-anak juga harus diberikan sosialisasi dan gambaran bahwa kehidupan akan terus berubah, namun religiusitas harus terus meningkat.
Anak-anak Indonesia kini tengah merasakan berbagai perubahan, begitu pula lompatan teknologi, khususnya dalam bidang pendidikan dan informasi. Orang tua perlu memberikan penguatan-penguatan kepada anak berupa:
1. Bagaimana Menjadi Anak Era Teknologi
Dahsyatnya teknologi berimbas pula pada anak-anak yang seringkali menghabiskan paruh waktunya dihadapan gawai. Sehingga, memberikan efek anak cenderung ketagihan untuk selalu menatap layar gawai, dibuai dengan aneka visual yang ditawarkan oleh media sosial, yang sangat menarik bagi usia anak. Sehingga, orang tua berhak memberikan arahan dan memberikan waktu tertentu untuk anak dalam menggunakan gawai. Selain itu, anak perlu diarahkan untuk mengeluarkan imajinasinya dalam bentuk prakarya atau proyek kecil, sehingga mereka terbiasa untuk berpikir dan mengolah imajinasinya untuk menghasilkan sebuah karya yang walaupun sederhana, namun memberikan efek dasyat bagi kesehatan mental anak.
2. Bagaimana Anak Berliterasi dengan Bijak
Lagi-lagi sebagai orang terdekat, orang tua memberikan andil bagaimana berliterasi dengan bagi. Bagaimana cara menggunakan gawai secukupnya, bagaimana mereka belajar menarik berbagai kesimpulan yang ditawarkan oleh dunia media sosial, serta bagaimana etika dalam bermedia. Ini penting diberikan sejak dini kepada anak-anak, terutama mereka yang sudah bersekolah di tingkat dasar, agar mereka memiliki dasar dan pijakan yang positif bagaimana berliterasi dengan bijak, karena literasi itu tidak saja cukup dalam lingkup membaca dan menulis saja, namun literasi media berbasis teknologi perlu diberikan kepada anak-anak kita.
3. Bagaimana Membangun Kognitif, Afektif dan Psikomotor Anak
Ketika anak belajar, sesungguhnya ia sedang berusaha membangun dan mengembangkan dunia kognitifnya, bagaimana misalnya anak menyelesaikan proyek kecil yang dilakukan, menyelesaikan tugas-tugas sekolah adalah bagian dunia kognitif anak. Dunia afektif didapatkan anak dalam lingkup sosial, bagaimana ia membangun empati, bagaimana cara anak bersosialisasi pada yang lebih tua dan lebih muda, bagaimana anak tergerak hatinya untuk membersihkan rumah tanpa diperintah, sejatinya anak kita sedang mengasah dunia afektifnya. Lalu dunia psikomotor anak tercermin pada ruang gerak tubuh yang dimilikinya, selain itu usaha-usaha untuk membantu sesama adalah bagian dari upaya anak untuk membangun dunia psikomotornya.
Hari Anak Nasional 2021 ini memang serasa berbeda, dunia pandemi dengan berbagai perubahan yang dimiliki turut mewarnai dunia anak. Tanggungjawab kita sebagai orang tua untuk selalu melindungi anak dari paparan hal negatif, memberikan ruang dan arahan yang sesuai dan proporsional untuk tetap merespon berbagai perubahan dunia yang terjadi dengan menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan, serta nilai-nilai moral untuk tetap melebur dalam perubahan namun tetap menjaga nilai-nilai yang telah diterapkan dalam keluarga dan masyarakat. Semoga pandemi segera berlalu dan semoga anak-anak Indonesia tetap menjadi generasi sehat, maju dan tangguh. Semoga bermanfaat.
62 Comments. Leave new
Bagi saua, kunci dari semua kebutuhan anak adalah orangtua yang mampu meregulasi emosi mam. Kalau ortunya udah lulus, insya Allah semua bisa teratasi.
Setuju Mom Era.
Memang harus diakui, beraaattt banget menjadi ortu di masa pandemi.
selain kudu concern dgn kesehatan jiwa raga diri sendiri, para ortu juga kudu memberikan pendampingan dan pengasuhan yg terbaik bagi buah hati.
Apapun itu, semangaattt!
Betul Mbak Nurul, apapun itu pastinya yang terbaik yang dilakukan ortu pada anak-anaknya yaa.
Aamiin semoga pandemi segera berakhir ya mbak. Sepakat bgt sama poin2 di atas, pandemi ini bisa mengajarkan byk hal baru ke anak. Sembari membentuk kebiasaan untuk patuhi prokes. Semoga anak2 di Indonesia sudah mendapatkan haknya dg penuh. Aamiin
Amiin, betul sekali Mbak Ella.
Pandemi memang mengubah segalanya, yaa.. Rutinitas, gaya hidup, pola pikir, semuanya. Namanya perubahan, pasti ada sisi tidak enaknya. Tapi saya mencoba untuk melihat sisi-sisi baik dan menyampaikannya pada anak-anak.
Memang pada awalnya sempat stres juga, tapi alhamdulillah perlahan sudah mulai terbiasa.
Saat ini yang paling penting adalah tetap sehat. Sehat jiwa dan raga. Semoga kita dan keluarga senantiasa diberikan kesehatan ya, Mam.. Aamiin aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin…
Siap, sepakat Mbak Arinta, sehat jiwa raga nomor satu. Semoga kita sehat selalu ya Mbak. Amiin.
Saat ini yang terpenting adalah kesehatan keluarga terutama anak ya mba, Alhamdulillah rumahnya ada ruang terbuka jadi dia main tiap hari, nonton yt wiken aja, tiap hari main, menggambar, ngaji gitu aja terus, kangen Playground katanya heheheh tapi semoga anak Indonesia sehat dan kuat yah
Betul Mbak, sehat nomor satu. Wah, anak-anak pasti happy ada ruang terbuka di rumah nih.
Menurutku yang paling terdampak sejak adanya pandemi ini memang anak2. Dunia mereka berbeda dengan orang tua yang masih bisa menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada, sementara anak2 cenderung mudah bosan dan yang menjadi masalah adalah, menurunnya semangat dalam ber sosialisasi. Poin2 di atas bisa menjadi salah satu solusi ya mbak untuk mengatasi problem anak2, dan sebagai orang tua kita harus terus semangat untuk mendampingi dan memberikan arahan dan pengertian yang positif.
Betul Mbak Ulfah, anak-anak sering bmerasa bosan dan sebagai ortu kita harus pintar-pintar putar otak nih.
setiap hari anak nasional, aku teringat dengan anak-anak yang tidak seberuntung kita yang tidak memiliki orang tua ataupun kehadiran orang tua di sisi mereka. saat ini, hari anak nasional jadi salah satu stimulator agar kita lebih ememperhatikan lahir batin anak kita dan anak-anak di sekeliling kita ya.
Benar Mbak Shafira, sepakat saya.
Tahun ini dalam euforia PPKM apapun jadi serba gambar ya. Biasanya hari anak diperingati dengan berbagai kegiatan diluar yang meriah. Sekarang kemarin itu malah banyak yg lupa hari anak. Saking lebih menggaung nya PPKM itu tadi
Iya Mbak Okti, sampai lupa tanggal malah, apalagi event ya Mbak?
entah berapa kali sudah anak saya bertanya, kenapa Allah kirimkan virus corona.. ? benar2 harus belajar bijak meyikapi kondisi ini, agar bisa juga merefleksikan hal-hal yang baik pada anak-anak.. terima kasih insight nya mbak laily, sangat bermanfaat…
Iya Mbak…anak saya juga bertanya, bosan juga katanya di rumah terus. Terima kasih kembali Mbak Novri.
Bukannya hanya ibu dan bapaknya aja yang bisa stress selama mengurus anak-anak “pandemi”, anak-anak juga perlu dimaintain kesehatan mentalnya supaya nggak stress bergerak di rumah aja. Apalagi bocah-bocah kan kebutuhan geraknya masih tinggi banget, pengen kemana-mana banget ya mereka
Iya Mbak, jadi seringnya mengingatkan untuk pakai masker dan banyak cuci tangan.
Anak-anak selama pandemi dan ppkm ini barangkali sedikit melambat ya mbak dalam hal pelajaran, tapi saya yakin kok dalam beberapa hal mereka mendapatkan suatu pelajaran hidup yang berharga selama belajar di rumah.
Iya Mbak, cenderung bosan juga, moody gitu. Sebagai ortu banyak sabar aja ya.
Selamat Hari Anak Nasional untuk anak Indonesia, semoga pandemi segera berakhir agar bisa belajar tatap muka seperti dulu tanpa gadget lagi.
Iya Mbak, cita-cita para Emak nih ya? agar anak tak terlalu sering terpapar gadget.
Kita tidak perlu membandingkan anak2 sekarang dg kita di masa lalu, setiap generasi ada plus minusnya dan ini tentu tak dapat dilepaskan dari kondisi kapan mereka hidup. Pandemi memang tak mudah dan bahkan juga bagi anak2, kita tetap harus support mereka dalam hal apapun asal positif. Jangan biarkan mereka kehilangan masa kecil yg menyenangkan hanya karena pandemi.
Sepakat Mbak Rindang. Adanya perubahan di masa pandemi semoga tetap membuat anak-anak bersemangat melakukan apapun, terutama bermain.
Baik anak mau pun orang tua banyak yang mengeluhkan masa pandemi ini ya, Prof. Menjaga kewarasan dengan memberi contoh yang baik untuk anak-anak agar sama-sama semua sejalan, seimbang dan sehat lahir batin
Benar sekali Mbak Diah. Sepakat dengan menjaga kewarasan itu penting ya Mbak.
Saya setuju dengan 5 tips di atas, semua adalah bentuk tanggung jawab ortu terhadap anak.
Ah, iya kemarin hari anak nasional ya, Mba Laily. Selamat hari anak buat semua anak Indonesia. Setiap anak itu unik dan pastinya jadi anugerah terbesar bagi orang tuanya.
Betul banget Mbak Lia, sepakat setiap anak itu unik.
Pendemi memang membuat anak tidak bisa belajar dan bermain secara bebas ya mbak
Tapi tetap harus dijalani, demi kebaikan anak anak juga, banyakin aktivitas seru di dalam rumah
agar anak tetap terlindungi
Iya Mbak, ortu harus semangat mengadakan aktivitas di rumah yaa.
Pandemi sangat mempengaruhi segala aspek tak terkecuali dunia anak-anak ya mbak. Semoga pandemi segera berakhir, aku liat ponakan dirumah kayaknya udah kangen banget pengen sekolah offline, hehe.
Betul Mbak. Amiin, semoga pandemi segera berlalu.
Alhamdulillah selama anak di rumah aja kok aku justru merasa lega, karena otomatis dia berada dalam pandangan mata 24 jam.
Gak ada drama lagi dia dinakalin temennya, gak punya temen dsb.
Tapi aku juga sounding untuk mandiri dan berani. Harus bisa jaga diri sendiri.
Sepakat Mbak, di salah satu sisi aman dan nyaman banget ananda di rumah ya?
Hari Anak Nasional wajib harus diingat nih walau kita masih menghadapi pandemi. Karena anak juga bisa stress ya mbak harus selalu di rumah saja selama pandemi. Tapi mau gimana lagi semua demi kebaikan
Ya Mbak, demi kebaikan anak, ortu juga harus tampil kreatif dan menjaga kesehatan anak-anak.
Di Hari Anak Nasional 2021 ini kita disentakkan oleh data bahwa 1juta anak di dunia kehilangan orang tua karena pandemi. Nggak cuma itu, mereka juga kehilangan bermain di luar rumah dan berkumpul bersama temannya. Semoga pandemi ini cepat selesai yaaa…
Betul Mbak, memilukan. Semoga pandemi segera berakhir. Amiin.
Benar sekali.
Memberi kesempatan kepada anak untuk berkembang dan mengaktualisasi dirinya.
Memang dirumah aja dan beruntung bagi anak-anak yang memiliki saudara, sehingga tidak sendiri dan tetap bisa “berteman” yaa..
Selamat Hari Anak Nasional.
Semoga anak Indonesia tumbuh cerdas, sehat dan kuat.
Amiin. Bener banget Mbak, kayak anak-anakku si kakak bermain sama adiknya sepanjang hari.
Yang pasti pandemi memberikan pelajaran tersendiri bagi para orang tua. Terutama dalam mendampingi masa anak2 belajar daring. Btw. Sy tadi agak2 mikir, pandemi sudah 2 tahun lebih? Belum genap 2 tahun mungkin yang bener . Wong nongol nya aja di Wuhan baru pada Desember 2019, Mbak, masuk Indonesia Februari 2020. Jadi baru 1th lebih.
Iya Mbak betul, pelajaran yang berharga banget ya.
Biasanya sebelum pandemi, hari anak seringkali dirayakan di sekolah jadinya rame. Kasihan juga ya anak-anak gara2 pandemi jadi jarang bersosialisasi.
Iya Mbak, tapi demi kesehatan anak ya, harus lebih aman dan nyaman di rumah.
Walau pandemi, sebagai orang tua kita tidak boleh kendor dalam membimbing dan melindungi anak dari segala hal-hal negatif. Pandemi boleh membuat hari anak menjadi berbeda dari tahun-tahun normal sebelumnya. Akan tetapi, anak adalah karunia Tuhan yang paling spesial yang haru selalu kita jaga dan lindungi.
Sepakat Mbak Erin.
saat pandemi ini tugas orangtua jadi lebih banyak tapi saat ini jugalah kita bisa jadi makin dekat dengan anak-anak dan bisa lebih memantau perkembangan mereka, melindungi juga menjaga dengan lebih baik lagi tapi kita juga harus memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa bertanggung jawab pada dirinya sendiri ya.
Sepakah Mbak Diah. Pentingnya peran orang tua untuk memantau perkembangan anak-anak yaa.
Wah, beruntunglah anak digital. Masih anak-anak tapi sudah biss menjelajah dunia Maya dgn arahan dan pengawasan. Mantap ya?
Iya Mbak, banget. Semoga kita sebagai orang tua tetap memberika pengawasan ekstra kepada anak di masa pandemi ini.
Hari Anak tahun ini memang jauh berbeda. Kondisi pandemi dan sekitarnya bikin anak banyak belajar juga terus menyesuaikan diri. Semangat terus anak Indonesia.
Betul Kak
Dua kali ya peringatan Hari Anak Nasional terkungkung oleh pandemi. Terus terang dgn kondisi sperti itu sebenarnya kasihan karena semua serba dibatasi. Sehingga peran ortu sangat dibutuhkan. Sehingga bs membantu kebutuhan anak kita.
Benar sekali Mbak Nyk, semoga anak-anak Indonesia selalu bahagia yaa
nyiapin masakan dengan menu seimbang ini nih yang tantangan banget buat saya soalnya anak saya dua-duanya susah banget makan. huhu. yang bungsu kebiasaan makan di rumah ibu asuhnya jadi kalau pas di rumah ogah makan
Wah, tantangan banget ya Mbak. Semangat.
Di masa pandemi ini aku juga mengajarkan anakku yang baru 3 tahun pentingnya pakai masker dan mencuci tangan. Biar nggak ada kuman. Dia jadi tahu kuman itu bentuknya kayak apa dan bisa bikin sakit. Alhamdulillah kami selalu pake masker dan rajin mencuci tangan deh.
Alhamdulillah. Semangat Mbak.
Salam kenal kak Layli, baca bionya keren deh, udah punya permata 3 tapi sempet nulis, dan beraktifitas di luar. semoga aku bisa konsis kayak kakak. hihihi. btw, semoga dengan hari anak nasional di masa pandemi bisa lebih bersyukur dan sabar dengan keadaan ini
Salam kenal juga Mbak Linda. Alhamdulillah tetap berusaha menulis Mbak, walau sebulan 1 kali he..he… Amiin semangat slalu Mbak.