Sebagaimana kita ketahui bersama, gelombang virus tengah merambah dunia. Efek adanya kondisi ini membuat semua lini kehidupan mengalami berbagai tantangan, termasuk dunia pendidikan. Hari ini, genap lima pekan ananda berada dan belajar di rumah, sebagai bentuk mengikuti aturan pemerintah untuk melakukan social distancing dan berada di rumah saja sepanjang waktu, sebagai bagian partisipasi aktif warga negara Indonesia yang baik.
Keberadaan ananda di rumah seakan membuat pekerjaan rumah Bunda bertambah. Oleh karena itu diperlukan persiapan yang cukup matang, walau sebenarnya terkesan mendadak. Semenjak bangun tidur, Bunda pasti sudah mempersiapkan menu apa yang harus disajikan, kreasi camilan apa yang akan dibuat, rutinitas harian seperti mencuci, memasak, dan sebagainya hingga ditambah harus mengawasi jadwal belajar dan ulangan anandanya setiap hari, terlebih ananda menggunakan media digital yang harus dibimbing oleh orang tua.
Ya, dengan adanya pandemi ini, otomatis membuat pekerjaan Bunda bertambah. Sebagaimana kita tahu bahwa perempuan juga punya peran penting untuk melindungi dan memberi penguatan dalam keluarga dalam masa pandemi ini, dalam hal ini pada persoalan pendidikan ananda terutama pada persoalan komunikasi.
Walaupun di salah satu sisi, para Bunda mendapatkan kesulitan untuk mengasuh anak-anak yang belajar di rumah, namun, sisi positifnya adalah adanya kesempatan berinteraksi bersama anggota keluarga, terutama ananda makin berkualitas. Kalau biasanya ananda datang dari sekolah dalam keadaan lelah dan inginnya segera tidur dan istirahat, kini sejak ananda berada di rumah membuat suasana rumah yang awalnya sepi menjadi penuh warna dalam balutan canda, tawa, tangisan dan teriakan ananda. So, don’t be angry ya, Bun.
Saat masa pandemi ini, pola rutinitas keseharian ananda kita yang telah terbentuk mengalami pergeseran dan berubah. Di masa pandemi ini, saatnya Orang tua (Bunda) memberikan penguatan bounding kepada ananda, selama bersama orang tua di sepanjang hari.
Nah, membangun komunikasi yang sukses antara orang tua dan ananda itu juga tak semulus jalan tol ya, Bund? Pasti ada terjal-terjalnya. Berikut 3 tips membuat hubungan komunikasi antara orang tua dan anak berjalan dengan baik.
1. Menjadi Pendengar Yang Baik
Salah satu hak anak adalah mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Saat pandemi datang, sekolah tutup dan ananda belajar di rumah. Secara otomatis, ananda punya banyak pertanyaan terkait mengapa mereka harus belajar dalam situasi seperti ini, mengapa harus pembelajaran daring, dan adanya pertanyaan yang timbul pada saat pembelajaran yang membutuhkan bantuan oleh orang tuanya. Sehingga kita harus menjadi orang tua yang mampu menjadi pendengar yang baik, karena anak kita butuh didengar dan sejatinya manusia memang diharapkan mendengar lebih banyak daripada berbicara. Dengan menjadi pendengar yang baik, anak akan merasa nyaman jika segala keluh kesahnya ada yang memperhatikan.
2. Melatih Anak Keterampilan Dasar (Life Skill)
Berkomunikasi tak selamanya menggunakan bahasa verbal. Bahasa non verbal bisa digunakan. Memberikan beragam keterampilan dasar (life skill) yang memang perlu diasah dan diajarkan bagi ananda di rumah, seperti mencuci piring, menyapu lantai, mencuci baju-bajunya sendiri hingga menggoreng telur. Hal ini berdampak untuk booster dan motivasi diri ananda menjadi insan yang mandiri.
3. Mendampingi Ananda Saat Belajar di Rumah
Sistem pembelajaran yang berubah dari pembelajaran di dalam kelas menjadi pembelajaran daring membuat model pembelajaran ananda juga berubah. Sehingga ananda perlu didampingi dalam belajarnya. Apalagi ananda menggunakan media digital untuk pembelajaran yang membutuhkan pengawasan orang tua.
Nah, Bunda, 3 Tips diatas dapat Bunda terapkan di rumah. Semoga Bunda selalu diberi kesehatan oleh Allah, diberi kekuatan untuk menjadi tauladan ananda yang terbaik, memberikan komunikasi terbaik, dan tetap bersemangat menjadi motor penggerak generasi bangsa.
Salam hangat,
Artikel ini diikutsertakan dalam tantangan blogging April Grup Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN).
Referensi
https://www.suaramerdeka.com/news/beranda-ulama/220528-virus-korona-tuhan-dan-perempuan
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51717312
37 Comments. Leave new
Segera aku info ke kakak2 aku nih mba hehe, biar menjadi Ibu yang tauladan juga bagi anak2 nya ;).
Siap Mbak Adhe, terima kasih banyak ya Mbak
Iya ya. Dengan stay at home membuat lebih banyak interaksi dengan anak. Jadi bisa banyak hal yang bisa dilakukan, dan saat seperti ini lah, hal dan pengalaman baru bisa diajarkan.
Betul banget Mas Taumy. Quality time lah ya sama anak-anak
Study from home jadi mendekatkan ikatan keluarga ya mba, yang biasanya ngobrol sebentar bisa jadi teman curhat anak, pasti seru
Iya nih, wajib 3 point di atas yaa, biar suasana makin terasa hangat dan bondingnya dapet.
Anakku udah besar, lagi PKL jadi rada lonnggar, kerjanya sebelahan meja di rumah hii.
Ah semoga cepet selelsai wabah ini ya.
Wah, udah besar ya Mbak. Iya, semoga wabah segera berlalu, amiin.
Marvolous….sungguh inspiratif sekali
Terima kasih Mbak Meme
Ah ya well noted banget. Moment #dirumahaja bisa sebagai kesempatan memberikan kemampuan dasar hidup bagi anak yah mom
Betul banget Mbak, walau belajar yaa? karena anak saya masih SD, palingan seutar menyapu dan cuci piring.
Life skills ini juga mengajarinya harus pelan-pelan tanpa menggurui. Harus ada tekniknya. Kalau direct gitu yang ada berantem terus kayak kami
Iya betul, Kadang saya biarkan untuk melatih empati anak juga.
Sebulan lebih bersama anak di rumah jadi memahami bagaimana anak belajar, apa minat serta kebiasaannya. Pandemi ini ada hikmahnya juga. Semoga covid-19 ini segera berakhir
Iya Mbak, bener banget. Kita serasa dekaaat sama anak.
Terima kasih ya kak utk sharing nya, sangat bermanfaat sekali nih, utk aq terapkan drmh
Sama-sama Mbak Rizkha.
Saya setuju banget dengan tips yang dibagikan Mba terutama untuk menjadi pendengar yang baik, Saya selama ini cukup menjalankan hal ini dan ampuh bikin komunikasi berjalan dan memancing anak untuk cerita banyak.
Soal meningkatkan skill yang diminatinya juga saya jalankan.
Betul Mbak, terkadang menjadi pendengar yang baik itu yang agak susah yaa. Semangat Mbak.
penting banget ya jadi pendengar yang baik bagi ananda, setuju nih sama ketiga tips di atas. makasih ilmunya mba.
Sama-sama Mbak.
Tips nomor 2 saya terapin banget Mbak Laily… anak2 sy yg perempuan dilatih gimana membereskan meja makan sehabis makan berbuka dan sahur, trus mencuci piringnya dan menyusunnya dg rapi. Kl gak kita ibunya yg membimbing, siapa lg kan ya huhu… tfs bu doktor ^^
Betul nih Mbak….sayapun menerapkan semacam menyapu, cuci piring sendiri…awalnya susah juga.
Anak dan bunda jadi makin dekat ya Mba Lail, karena belum ada momongan masa pandemi ini jadi bikin aku dekat ama mertua. Terlebih beliau sedang sakit jadi ya, saling menguatkan. Semnagat kita
Iya betul Mbak. Pandemi ini menguatkan hubungan kita dengan siapapun ya Mbak?
Daku suka memperhatikan kakakku yg ternyata tiga tersebut juga digunakannya untuk mendidik anaknya (keponakanku) jadi ilmu buatku nanti saat berkeluarga
Alhamdulillah…siap Mbak.
Sangat bermanfaat sharingnya emang dirumah aja banyak terjadi yah trutama pendekatan anak dan ibunya
Iya Mbak…kita jadi banyak waktu bersama ananda.
Kalau untuk belajar, anak-anak saya udah bisa dilepas karena mereka sudah remaja. Tetapi, memang sempat ada berontaknya di awal ketika kita semua harus diam di rumah aja
Betul Mbak…semoga pandemi ini segera berlalu yaa.
Menjadi pendengar yang baik klo saya masih tahap belajar neh…. Saat anak ingin bercerita sayanya lagi melakukan pekerjaan jadi agak tertunda deh curhatan anak dan mereka suka kesel hihihihi…
Iya Mbak gpp, saya pun sedang menjadi pendengar yang baik
dari 3 poin di atas. nomor 1 sih yang menurut aku kadang terlupakan. padahal itu salah satu kebutuhan anak.
semoga dengan stay at home semua anggota keluarga jadi lebih akrab
Amiin. Bener banget, dimensi spiritual penting banget ya Mbak.
apalagi skrg udah sistem belajar di rumah secara daring, auto semua para orang tua harus miliki komunikasi yg baik dengan para anak-anaknya.
Betul banget Mbak Grandys. Komunikasi yang baik akan membawa psikologi yang baik juga bagi anak kita ya?