Siapa yang belum pernah naik pesawat? Moda transportasi udara ini berbeda dari lainnya karena melalui jalur udara dan mengurusnya agak berbeda dari jenis transportasi lainnya. Baiklah, urusan naik pesawat bagi saya pribadi biasanya untuk tugas kampus seperti kegiatan tahunan yang saya ikuti beberapa tahun sekali seperti pertemuan asosiasi dan seminar internasional, dan saya selalu berangkat bareng teman-teman. Kali ini saya akan ulas perjalanan pertama kali dengan menggunakan pesawat sendirian. Penasaran?
Pada dasarnya saya itu generasi Singosari (istilah ala salah satu teman saya) istilah ini merujuk pada kerajaan yang sudah lama sekali. Jadi, generasi Singosari sama dengan generasi jadul, he..he… dan beneran, saya itu apa-apa yang model modern kenalnya dari teman, lalu saya pelajari secara otodidak, dan saya tak malu untuk bertanya agar tak tersesat di tengah jalan.
Nah, pada tanggal 29 hingga 31 Mei 2022 lalu saya berkesempatan untuk melakukan perjalanan seorang diri ke kota Cantik Palangkaraya untuk mengikuti pertemuan Asosiasi Dosen Ilmu-ilmu Adab disana. Cantik adalah semboyan kota Palangkaraya yang terletak di provinsi Kalimantan Tengah.
Baca juga:
- Berkunjung Ke Bumi Rencong Serambi Makkah
- Bukittinggi: Kampuang Nan Jauh Di Mato
- Pesona Destinasi Wisata di Blitar Jawa Timur
Awalnya saya tidak mengikuti kegiatan Asosiasai Dosen-dosen Ilmu Adab, namun atas permintaan Bapak Kaprodi, akhirnya saya mau tak mau harus berangkat demi kebutuhan program studi, dan kali ini saya berangkat dengan rasa nano-nano, pasalnya rombongan teman-teman dosen fakultas yang akan berangkat ke Palangkaraya sudah memesan tiket dan mereka berangkat bareng. Saya karena atas nama instansi Pascasarjana, berangkat sendirian dengan tiket yang berbeda. Alhamdulillah untuk tiket kepulangan saya akan bersama rombongan fakultas.
Rencana rute tiket yang dipesan oleh unit kampus awalnya Surabaya-Jakarta-Palangkaraya dengan transit sekitar dua jam. Saat itu saya sudah membayangkan hiruk pikuknya bandara Jakarta. Suami sempat meminta saya tidak jadi berangkat, waduh… Setelah seharian berpikir, tiba-tiba rute tiket penuh dan akhirnya saya mendapatkan rute tiket baru yaitu Surabaya-Balikpapan-Palangkaraya dengan waktu transit 1 jam saja dan kebetulan saya sudah pernah masuk bandara Balikpapan. Akhirnya sayapun mengiyakan tiket ini dan bismillah berangkat.
Awal keberangkatan ke bandara Juanda, suami mengingatkan bahwa nanti harus membuat EHAC dulu, masuk bandara, lalu mengurus boarding pass. Keberangkatan saya kali ini diantar oleh suami dan ketiga ananda, yang kebetulan suami juga menunggu kedatangan keponakannya dari Flores.
Akhirnya saya masuk bandara, memperlihatkan tiket pada petugas dan dipersilahkan masuk. Saatnya berpisah dengan keluarga, di sisi lain saya sengaja membangun sugesti bahwa saya harus bisa melakukan perjalanan sendiri. Tak lupa suami dan anak-anak mengingatkan untuk berkirim kabar jika sudah sampai ke ruang tunggu.
Saya melakukan boarding pass lalu bergegas menuju ruang tunggu di lantai 2 , kebetulan untuk rute Palangkaraya berada di gate 13, lumayan jauh. Setelah melewati screening petugas beberapa menit kemudian saya pun memasuki pesawat, dan terbang pada pukul 09.40 menuju Balikpapan.
Sesampai di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan International Airpot Balikpapan saya pun mengikuti alaur para penumpang menuju ruang tunggu, lalu saya menukarkan tiket untuk ke Palangkaraya dan saya masuk ke ruang tunggu di gate 11, lumayan jalan kakinya he..he…
Saya suka dengan suasana bandara Sepinggan yang tak seramai bandara ibukota dan ruang tunggunya juga lengang. Saya menyempatkan mengambil gambar ala selfi dan berkabar pada suami jika saya sudah sampai di Balikpapan. Selama satu jam saya gunakan ke toilet, duduk menunggu sembari memperhatikan sekitar saya, dan makan snack.
Selanjutnya pukul 13.00 an saya siap-siap akan menuju pesawat. Awalnya koper sengaja saya bawa ke kabin, namun karena ukuran pesawat yang lebih kecil dari pesawat sebelumnya, maka saya disarankan untuk menitipkan koper di bagasi. Saya pun mengiyakannya dan mulai menikmati perjalanan menuju Palangkaraya. Alhamdulillah lega, karena sedikit lagi saya akan sampai di tujuan dan pastinya bertemu teman-teman.
Pesawat pun tiba di Bandara udara Tjilik Riwut Palangkaraya. Alhamdulillah saya tiba dengan selamat, dan selanjutnya bertemu para panitia Asosiasi dari IAIN Palangkaraya yang telah sabar menunggu para peserta.
Nah, ada beberapa tips nih buat kalian yang baru pertama kali jalan sendirian dengan transportasi udara, yaitu:
1. Persiapkan KTP dan Tiket
KTP menjadi benda penting setelah tiket sebagai justifikasi bahwa tiket benar-benar milik kita. KTP ditunjukkan saat kita boarding pass, lalu melewati ruang tunggu, dan tukar tiket jika kita transit. Setelah proses tiketing dan sebagainya, pastikan simpan KTP baik-baik ya?
2. Daftar EHAC di Peduli Lindungi
Sehubungan dengan adanya pandemi, seluruh data keterangan bahwa kita telah vaksin dan booster ada di Peduli Lindungi. EHAC berisi keterangan bahwa kita akan melakukan perjalanan domestik atau internasional, EHAC akan dicek oleh petugas bandara.
3. Stand By Lebih Awal di Bandara
Ini penting banget. Jika jarak bandara dan rumah kalian jauh, saatnya persiapan berangkat dini hari. Biasanya travel Bandara selalu menjemput para penumpangnya di jam-jam sebelum subuh. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi kemacetan jalan saat mengantar penumpang, serta agar penumpang tidak terlambat. Ada banyak kejadiaan keterlambatan kedatangan yang mengakibatkan pangilan berulang-ulang oleh pihak bandara dan akhirnya ditinggal terbang. Jadi, pastikan kalian akan datang lebih awal dari jam terbang.
4. Bertanya Langsung Pada Petugas Bandara
Jika ada sesuatu yang belum dipahami, sah-sah saja untuk bertanya pada para petugas bandara, misalnya tentang tiket, tempat menukar tiket transit, dan lainnya, senyampang kita memang membutuhkan bantuan dari mereka ya? Jadi jangan sungkan untuk bertanya pada para petugas bandara ini. Biasanya mereka menggunakan seragam resmi bandara.
5. Percaya Diri Bisa Jalan Sendiri
Tips kelima ini penting banget, karena kalau dipikir terus bisa-bisa stres perjalanan dengan pesawat untuk pertama kalinya ya? Padahal tak semua orang juga akan berpikir soal ini. Harusnya kita menikmati perjalanan dengan pesawat, eh malah dipenuhi pikiran macam-macam. Jadi tetap berusaha percaya diri untuk jalan sendiri agar perjalanan lancar, sukses, dan selamat, banyak berdoa juga.
Nah, itulah pengalaman saya yang sangat berharga tentang pengalaman melakukan perjalanan dengan pesawat terbang sendirian. Kalian ada yang punya pengalaman sama?
25 Comments. Leave new
Sampai sekarang saya juga masih belum berani kalau naik pesawat sendirian mbak. Baru membayangkan saja sudah gimana gitu, hehehe. Tapi memang harus menguatkan diri ya, biar berani naik pesawat sendiri, siapa tahu suatu saat nanti kita harus melakukannya. Terimakasih tipsnya, sangat beamfaat sekali.
Betul Mbak, harus berani kuncinya.
Ma syaa Allah, pernah naik pesawat sendiri urusan kerjaan jaman masih gadis, pas itu tapi rekan kerja udah nunggu di lokasi.. dag dig dug masuk bandara sendiri, alhamdulillah jadi pengalaman berkesan tersendiri meski rute Jawa-Kalimantan
Beneran Mbak Sarah, dag dig dug untuk kita yang sendirian, soalnya ndak selalu naik pesawat kan.
Ah iya, perjalanan pertama kali dengan pesawat terbang memang mendebarkan dan tidak bisa dilupakan ya mbak
Saya terakhir naik pesawat terbang tahun 2019
Sudah lama banget
Iya nih Mbak, sehingga sengaja saya dokumentasikan.
Terima kasih mbak update persyaratan naik pesawat terbang, soalnya aku termasuk jarang menggunakan moda transportasi pesawat kalau pulkam hehehe, bandaranya jauh banget dari rumah, jadi enakkan naik bus atau mobil biasa. Kadang pingin juga naik pesawat biar ngerasain sensasi naik dan turunnya hehehe.
Iya nih Mbak, sensasi naik turunnya beda banget yaa.
Pengen banget nyoba naik pesawat sendirian, selama ini barengan terus sama temen-temen. Kalo sendiri kayaknya ada tantangan tersendiri juga ya, seru
Iya nih Mbak, ternyata seru juga jalan sendirian itu.
Aku pernah naik pesawat sendirian dan pas itu cuaca mendung jadi agak delay jugaa landingnya wkwkw ngeri sih udah kepikiran macem2 duh mana lagi sendirian pulak
Iya nih Mbak, pernah juga di moment itu, rasanya ngeri dan hanya bisa baca doa banyak-banyak.
Wah seru ya mbak. Aku belum pernah nih naik pesawat. Pengen juga merasakan pengalaman naik pesawat, semoga one day bisa kesampaian.
Amiin, ya Mbak…semoga segera bepergian dengan pesawat yaa.
Paling kepikiran kalau terbangnya sendirian dan keluar negeri. Berasa “Uda bener ato engga nih?”
Kalo sama anak-anak tuh..berasa ada kekuatan, karena anak-anak kan selalu ceria dimana pun.
Betul banget Teh, nah…saya blom ada bayangan ke LN sendiri nih, haduuh.
Saya termasuk orang yang gampang panik ketika berada di keramaian. Selama ini kalau perjalanan kemana-mana untungnya selalu ada barengannya. Semoga aja lama-lama bawaan panik ini bisa hilang ya, jadi misal harus bepergian sendiri sudah tenang gitu aja.
Betul Mbak, memang harus pede juga bisa jalan sendirian.Semoga panik segera hilang yaa.
Belum ada pengalaman nih bun, doakan bisa nyusul ya, biar bisa nulis kayak gini juga
Pertama kali naik pesawat telinga sy jd sangit banget, khawarir tapi katanya itu krena tekanan udara. Tapi pas kedua kali alhamdulillah nggak apa”
Betul Mbak, kadang saya merasakan hal yang sama.
Biasanya ada rute direct flight dari Surabaya – Palangkaraya mba. Saya domisili di Pky soalnya 🙂 Kalau enggak dari Jakarta ya dari Surabaya, lebih murah dan gak pakai transit jadi lebih cepet sampai.
Iya betul Mbak Indri
Aku tuh ruton traveling, tapi kalo diinget2 cuma sekali pergi sendiri . Sisanya selalu Ama suami atau temen. Memang ga suka sih mba. Apalagi mataku minus parah, dan buta arah hahahaha. Makanya selama ini LBH suka kalo ada temennya . Aku selalu disuruh bikin itinerary tiap jalan2, tapi utk eksekusi di lapangan, selalunya suami atau temenku yg cari arah menuju destinasi
Iya Mbak, butuh keberanian klo jalan sendiri yaa