Assalamualaikum, Hai Buk Ibuk dan Sahabat. Apa kabar??? Semoga sehat selalu. Beberapa waktu lalu saya mendapati informasi bahwa hari itu adalah hari buku sedunia. Ya, sebagai seorang pencinta buku dan pemerhati dunia perbukuan Indonesia saya rasa perlu kiranya untuk menuliskan catatan dalam dunia perbukuan kita di tahun 2024 ini.
Selayang Pandang Dunia Perbukuan di Indonesia
Berbicara tentang buku saat ini menurut saya Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan dunia perbukuan. Keberadaan para penulis buku dari tataran professional alias yang sudah malang melintang di dunia buku hingga yang masih junior menulis tidak diragukan lagi dan hal ini merupakan faktor penting dalam perkembangan dunia perbukuan Indonesia.
Beredarnya beraneka ragam buku dengan berbagai genre dan berbagai jenjang memberikan gambaran bahwa dunia perbukuan kita masih eksis dan setiap tahun akan ada karya-karya baru yang terus dihasilkan oleh para penulis-penulis ini. Pastinya kita harus patut berbangga dengan kondisi dunia perbukuan kita.
Penulis Papan Atas Vs Penulis Junior
Jikalau kita menelisik pada karya-karya yang dihasilkan, ada beragam karya yang dihasilkan oleh para penulis papan atas alias yang sudah punya nama yang buku-bukunya sekali terbit bakalan meledak dan akan terus diterbitkan hingga mencapai beberapa edisi penerbitan ulang dan di sisi lain ada pula karya-karya yang ditulis oleh para penulis junior alias baru dan juga para penulis rombongan. Semua karya-karya mereka ini menampilkan berbagai sudut pandang penceritaan serta gaya bercerita yang menarik. Tak pelak, ada juga karya penulis-penulis baru yang best seller dan terbit berulang kali, walaupun sering kali didapati buku-buku yang best seller dan booming dimiliki oleh para penulis papan atas, namun karya-karya para penulis junior ini mampu memberikan gambaran yang berbeda dan menarik untuk dikaji. Sehingga tak perlu kiranya kita mengkotak-kotakkan karya para penulis papan atas dan penulis junior.
Baca juga:
Membangun Kesadaran Membaca Buku Pada Anak Sejak Dini
Cara Efektif Membaca Buku Bagi Para Ibu
Kondisi Dunia Perbukuan di Indonesia
Walaupun daya beli masyarakat terhadap buku biasa-biasa saja, namun respon para pembaca saya kira baik. Apalagi kini yang dinamakan buku bukan hanya yang cetak saja, akan tetapi buku digital ini juga banyak dan bisa dibeli, sehingga keberadaan buku sudah selaras dengan perkembangan dunia digital, dan hari ini kita kadang tak lagi melihat buku cetak dibaca dan dibawa kesana kemari, akan tetapi ada pemandangan bahwa orang-orang akan membawa gawai untuk membaca buku-buku digital yang dimilikinya.
Minat Baca Rendah Vs Dunia Digital
Saat ini kita berada di era canggih yang dulu hanya bisa kita tonton di film-film barat saat diputar di televisi, dan kini era canggih ini ada di dunia yang kita tinggali. Nah, dunia digital yang sedang berkembang pesat ini pastinya memunculkan sumber-sumber bacaan yang melimpah dan layak untuk dikunjugi dan dibaca secara selektif juga. Lagi-lagi dari beberapa sumber berita mengatakan bahwa UNESCO memaparkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia rendah, hal ini masih menjadi PR bagi kita dan pemerintah.
Literasi rendah ini cukup membuat pusing juga, karena mungkin sudah ada banyak usaha yang ditempuh untuk meningkatkan minat baca dari anak-anak hingga dewasa. Menurut saya, berliterasi baik ini tidak hanya dari usia dini hingga usia dewasa, karena sejatinya kita itu long life education, artinya kita belajar sepanjang hayat, tentunya belajar dalam artian luas ya?, sehingga adanya dunia digital saat ini diupayakan agar dapat membangun minat baca sedini mungkin.
Oleh karena itu, beberapa kementerian telah menginisiasi adanya dunia perbukuan dengan memperbanyak konten buku-buku anak dari berbagai jenjang dan bias dibaca secara online, harapannya agar kebutuhan membaca buku terpenuhi. Namun, bagi beberapa orang yang terkendala memiliki gawai, maka membaca buku cetak di perpustakaan sekolah bisa terus dilakukan.
Cara Meningkatkan Minat Baca Buku
Minat itu munculnya dari dalam diri seseorang. Minat perlu dibangun dan dimotivasi agar tergerak untuk melakukan sesuatu, dan dalam konteks minat membaca ini, berikut ada beberapa tips yang bisa dilakukan:
1. One Week One Book
Program One Week One Book (satu minggu satu buku) adalah program membaca buku bagi anak sekolah, mahasiswa, hingga dewasa. Program ini akan memberikan konstribusi signifikan untuk membangun minat baca. Bagi anak misalnya, program ini dapat dilakukan langsung oleh pihak sekolah dan dapat pula menjadi program literasi sekolah dan nantinya akan terus dievaluasi dan dikembangkan.
2. Membaca Saat Liburan
Membaca dapat menjadi salah satu solusi untuk mengisi liburan. Liburan yang positif saat ini dirindukan oleh siapapun sehingga membaca buku menjadi solusi sekaligus bahan pengisi liburan yang murah meriah. Membaca buku saat liburan bisa dikategorikan membaca buku secara santai.
3. Challenge Membaca Buku di Komunitas
Mengikuti challenge baca buku di komunitas ini salah satu cara meningkatkan minat baca, apalagi sudah dewasa dan banyak hal yang harus dipikirkan dan dikerjakan. Challenge yang dilakukan secara bersama-sama ini memiliki konstribusi positif untuk mau menyelesaikan bacaan seefisien mungkin.
Nah, Buk Ibuk dan Sahabat, 3 hal diatas merupakan beberapa tips yang dapat digunakan oleh siapapun dalam upaya meningkatkan minat baca. Bagi saya pribadi, sangat penting untuk membangkitlan minat baca anak sedini mungkin karena membaca itu bukan hanya soal membaca apa yang ada dalam buku, namun membaca merupakan proses berpikir dan manusia akan belajar bagaimana cara menganalisis suatu hal sehingga dengan banyak membaca akan melatih kemampuan otak untuk dapat berpikir kritis dalam menyikapi berbagai hal, dan tentunya minat membaca itu perlu dipaksa hingga terbiasa dan menjadi habit bagi siapapun, terutama anak-anak. Semoga bermanfaat.