Tips Asupan Puasa Ramadan Bagi Ibu Di Usia 45 Tahun Keatas

Assalamualaikum Buk Ibuk dan Sahabat? Semoga sehat selalu dan tetap berpuasa yaa?

Alhamdulillah hari ini kita memasuki hari ke-20 di bulan Ramadan. Pastinya, sekarang ini masa-masa genting dalam beribadah ya Buk Ibuk dan Sahabat. Pasalnya di 10 hari terakhir bisanya godaannya banyak banget, mulai yang malas tarawih dan tadarus karena capek bikin kue lebaran atau karena habis jalan-jalan untuk membeli perlengkapan lebaran, imbasnya fisik jadi lelah. Semoga kita dijauhkan dari kelalaian di 10 hari terakhir Ramadan ya Buk Ibuk dan Sahabat? dan tetap bersemangat untuk terus mengisi Ramadan dengan baik dan maksimal.

Sebagai Ibu ketika menjalankan puasa seringkali ada banyak distraksi ya? apalagi jika mempunyai anak bayi, duh banyak banget yang harus dikerjakan sehingga cukup melelahkan. Kebetulan tahun ini saya punya bayi di usia 7 bulan. Sebagai ibu pekerja, saya mengurus bayi di sore hari setelah bayi bersama ibu pengasuh. Seringkali karena lelah hayati, tarawih tidak selalu on time di jam Isya, melainkan setelah si bayi tidur nyenyak dan saatnya me time, eh mulai tarawih bebas hambatan, alias gangguan.

Baca juga:

3 Cara Menghasilkan Cuan Ala Ibu-Ibu Masa Kini

Merangkai Bahagia Ala Ibu Bekerja Di Luar Rumah

Nah, memasuki usia 45 keatas pastinya keadaan tubuh berbeda banget dengan saat-saat era usia 30 an, walhasil saat berpuasa itu terkadang ada juga sih beberapa hambatan terkait efek habis makan pedas, gorengan, terlalu kenyang, dan sebagainya.

Yuk, simak tips asupan berpuasa bagi Ibu di usia 45 tahun keatas, ini dia Buk Ibuk dan Sahabat:

1. Pada saat sahur pilihlan bahan makanan yang mudah dicerna seperti buah-buahan dan sayuran. Buah-buahan yang cukup aman pada saat sahur seperti buah Pir, Apel, Pisang, Pepaya, atau buah-buahan lain yang pastinya aman bagi pencernaan ya Buk Ibuk dan Sahabat. Buah-buahan ini sangat membantu dalam melancarkan pencernaan kita dan bagi saya yang memiliki asam lambung, makan sahur dengan buah-buahan sangat membantu agar asam lambung tidak naik.
2. Konsumsi sayuran dengan porsi secukupnya dan jika sayuran ini diolah lebih baik tidak ditambahkan cabe, karena setelah sahur terkadang rasa pedas ini tidak enak dirasa di tenggorokan dan memicu asam lambung naik juga.
3. Konsumsi nasi dengan porsi kecil, karena sebagai karbohidrat nasi lebih baik dikombinasikan dengan protein dan juga sayuran dan buah agar porsi makan kita seimbang.
4. Perbanyaklah cairan terutama air. Minum air hangat pada saat makan sahur sangat membantu asupan cairan selama berpuasa nantinya.
5. Pada saat berbuka puasa, berbukalah dengan minum air hangat dan buah kurma jika ada. Jika tidak ada ganti dengan buah-buahan segar. Buk Ibuk dan Sahabat bisa memakan buah secara langsung atau dijus dengan tambahan madu sebagai pengganti gula. Selain itu bisa minum air hangat dengan tambahan madu dan chia seed, selain untuk kesehatan sekaligus detox juga.
6. Pada saat makan berat usahakan kombinasikan makanan ya buk ibuk dan sahabat, selain nasi harus ditambahkan protein dan sayuran, sehingga asupan makanan tetap stabil dan stamina tubuh terjaga.
7. Mengurangi gorengan dan berusaha memvariasi masakan. Ini dia PR nya, akan tetapi beragam resep sudah tersebar melalui sosial media dan lainnya, Buk Ibuk dan sahabat bisa mengakses sekaligus mencoba dan memodifikasi resep-resep yang ada.

Nah, buk ibuk dan sahabat. Menjaga stamina tubuh dan asupan makanan di usai 45 ke atas ini memang tidak mudah, akan tetapi harus ada usaha dari diri kita agar tubuh tetap sehat. Siapa lagi yang akan menjaga kesehatan jika tidak diri kita sendiri? Peribahasa “You are what you eat” ini ada benarnya juga, karena ketika asupan makanan seimbang yang kita konsumsi pasti akan berimplikasi pada tubuh kita  sekarang dan di masa depan. Semoga kita sehat selalu dan dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan sebaik-baiknya. Semoga tips asupan berpuasa  di atas membantu ya Buk Ibuk dan Sahabat. Semoga bermanfaat.