Judul : Full Time Mom Vs Working Mom
Penulis : Indari Mastuti dan Dian Akbas
Penerbit : Penebar Plus Jakarta
Cetakan : 1 Tahun 2015
Tebal : 140 halaman
“Of all the right of women, the greatest is to be a mother” (Lin Yutang)
[Quote dalam Buku FTM vs WM]
Sekilas Isi Buku
Menjadi Ibu adalah sebuah anugerah yang tak ternilai harganya. Menjadi ibu rumah tangga maupun wanita karier sama mulianya. Buku ini pas banget untuk dimiliki oleh semua Ibu-ibu dimanapun berada.
Perdebatan dalam wacana Full Time Mom (FTM) dan Working Mom (WM) tak akan ada habisnya di masyarakat, keduanya memiliki sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing, daripada berdebat, lebih baik kita mendialogkan kedua profesi ini ya Bu-Ibu.
Buku setebal 140 halaman ini memberikan pencerahan pada kedua kubu Ibu, yaitu ibu yang bekerja di rumah dan ibu yang bekerja di luar rumah. Terlepas dari tanggapan masyarakat yang menilai keduanya. Bahwa Full Time Mom (FTM) dan Working Mom (WM) memiliki kelebihan masing-masing, sehingga tatkala seorang Ibu ditanya apakah ia bekerja di luar atau dalam rumah, katakanlah dengan lantang bahwa saya adalah Ibu rumah tangga atau ibu bekerja.
Ya, ketika seorang perempuan disebut sebagai Ibu dikarenakan telah melahirkan anak, maka dia memiliki tanggungjawab besar untuk mengasuh, merawat dan membesarkan anak-anaknya. Diantara bentuk tanggungjawab yang ia berikan adalah memberikan waktu yang berkualitas kepada anaknya. Tentunya makna waktu berkualitas ini sangatlah luas. Siapapun Ibu dan apapun posisinya, baik sebagai FTM atau WM pasti menginginkan waktu yang dimilikinya bersama keluarga selalu berkualitas.
Buku ini mengulas perkara keseharian ala tips bagi para Ibu-ibu dimanapun berada untuk memahami kondisi masing-masing. Seorang Ibu harus bijak pada kondisi yang dimilikinya dan bijak pada keputusan yang dipilihnya terkait sebagai FTM atau WM. Sehingga seorang Ibu-ibu yang telah memutuskan untuk menjadi Ibu yang bekerja tidak memiliki rasa bersalah dalam persoalan pelibatan orang lain dalam pengasuhan anak-anaknya serta meninggalkan anak demi pekerjaannya. Demikian pula dengan seorang Ibu yang telah memutuskan bekerja mengasuh anak-anaknya dengan tangannya sendiri alias FTM di rumah juga tidak memiliki perasaan bersalah disebabkan perasaan yang sendiri di rumah, tak bisa menghasilkan apapun dan lain sebagainya. Padahal ia bisa menjadi sosok Ibu yang produktif dari rumah. Bekerja dari rumah ini dalam artian luas, Ibu bisa mengelola bisnis rumahan tanpa meninggalkan anak-anak. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, dengan memanfaatkan teknologi informasi, ibu-ibu tanpa punya toko fisik pun dapat berjuanlan dengan memaksimalkan media sosial.
Daftar Isi Buku
Kelebihan Buku FTM Vs WM
Buku ini mengulas semua apa yang dibutuhkan para Ibu-ibu, mulai berdamai dengan pilihan, bagaimana menyikapi pilihan yang telah seorang Ibu buat dalam hidupnya, baik memilih FTM atau WM. Selain itu, sebagai pribadi Ibu-ibu juga perlu waktu untuk memanjakan dirinya alias “Me Time” (ini harus ya?), lalu bagaimana mengelola keuangan keluarga, bagaimana menjadi sosok Ibu-ibu produktif dari rumah hingga berbagi peran dengan suami. Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh WM ya?
Nah, Ibu-ibu, kini tak perlu lagi ragu untuk menjalani peran sebagai Full Time Mother (FTM) dan Working Mother (WM) ya? Karena kedua-duanya mulia dan berharga. Yuk, saatnya berdamai pada pilihan masing-masing, apapun pilihan kita tetap bahagia dan bersemangat dalam menjalani hidup. Semoga bermanfaat.
#SebulanMenulisBukuEstrilook
#ReviewBukuKe-2
2 Comments. Leave new
Kalo saya di opsi ketiga: FTM yg bekerja dari rumah. Karena saya emang orangnya gak bisa diam dan pasti butuh pelampiasan. Stress lho tiap hari urus anak dan rumah kalo kitanya ga punya sesuatu yg menyenangkan untuk dikerjakan sendiri hehehe. Tapi ada juga FTM murni dan bahagia dengan pilihannya. Just a matter of our choices and its consquences. Salam kenal mba. Ulasan bukunya menarik banget nih
Aku juga sempat sharing ttg tantangan jadi freelancer mom dgn 2 anak. Kalo berkenan silahkan mampir ya ke blog aku. Thank you.
Betul banget Mbak Mel, semua ada konsekwensinya yah. Salam kenal juga Mbak. Daku akan mampir ke blog Mbak.