Saat ini kita sedang berada di sebuah era yang sangat berbeda dengan era sebelumnya. Ketika pemerintah sepakat untuk melakukan lock down di semua lini kehidupan umat manusia, praktis seluruh manusia di belahan bumi manapun mendadak menjadi penghuni ‘gua’, alias kembali ke habitatnya, yakni tempat dimana manusia itu pulang, yaitu rumah masing-masing.
Sejak pertengahan bulan Maret semua lini kehidupan telah ditutup sejak keberadaan si Corona virus. Walhasil, seluruh kegiatan dilakukan dari rumah. Semua pekerjaan di remote dari jarak jauh. Bulan-bulan Maret, April dan awal Mei adalah bulan-bulan ter-lockdown bagi setiap individu, walau di beberapa negara ada yang sudah memberlakukan semuanya dengan normal dan memasuki era normal, apalagi dengan diberlakukannya PSBB sekan menambah ‘beban’ bahwa memang sudah seharusnya kita tinggal di rumah. Sehingga, saat itu secaratidak langsung, dunia kita berada di rumah dan di depan layar persegi empat sang laptop, seperti saya.
Nah, selain menghadapi rutinitas baru, yaitu work from home (WFH) dan menemani ketiga ananda belajar secara daring, maka ada banyak kesempatan bagi saya sebagai pengajar di sebuah perguruan tinggi Islam untuk belajar dan mencari ilmu serta mendapatkan ilmu-ilmu dan pencerahan baru, yaitu academic recharging melalui kegiatan seminar yang dikenal dengan webinar.
Selama masa pandemi ini, walhasil saya juga terjun dan harus bermain-main dengan teknologi alias mulai beradaptasi, dari awalnya yang tidak mengenal zoom, google meet, google classroom dan google form mau tak mau saya upgrade kemampuan yang saya miliki. Sehingga jujur ya? Saya termasuk orang yang mau belajar untuk melakukan hal-hal baru secara otodidak, akhirnya hampir sehari penuh saya pernah berguru pada you tube hanya untuk memahami, mencoba hingga membuat dan terampil menggunakan google classroom dan google form. Dan ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa bagi saya. Berkah adanya pandemi setengah memaksa saya untuk belajar aware dalam penggunaan teknologi.
Seminar ala webinar ini dilaksanakan mayoritas menggunakan fasilitas Zoom dan juga google meet. Bahkan saya pernah kuliah satu tatap muka dengan aplikasi zoom pribadi namun menggantinya dengan WA group selain lebih aman kuota juga karena pertimbangan sinyal bagi mahasiswa, sehingga yang saya pikirkan adalah bagaimana memberikan kemudahan dalam belajar jarak jauh bagi para mahasiswa di era pandemi. Akan tetapi untuk semester depan akan menggunakan e-learning yang sudah dibuat resmi oleh kampus, dan lagi-lagi saya harus ikut pelatihannya dan belajar keras. Lagi-lahi ini berkah pandemi juga.
Nah, webinar-webinar yang lahir pada bulan Maret akhir hingga bulan Juni ini sangat-sangat banyak dan menarik. Bahkan pernah dalam sehari webinar Pendidikan Bahasa Arab (PBA) itu ada sampai 4 webinar, dengan tema-tema yang menarik dan sangat memberi pencerahan bagi perkembangan akademik saya. Namun, apalah daya, pastinya saya harus memilih 1 dari 4 webinar ini. Sepengetahuan saya, webinar-webinar dalam rumpun keilmuan bahasa Arab terutama bidang Pendidikan Bahasa Arab (PBA) sangat banyak dan hampir seluruh universitas mengadakan kegiatan ini secara kontinyu dan berseri. Hal menarik juga, para pemateri juga didatangkan dari negara-negara Arab sehingga seakan-akan saya sedang berkunjung dan berjalan-jalan ke negara-negara para pemateri.
Hingga bulan Juni ini saya mengikuti sekitar 13 webinar dan memiliki 10 sertifikat, karena yang 3 sertifikat saya tidak memesannya. Beragam tema webinar yang saya ikuti, namun kebanyakan saya mengikuti webinar sesuai dengan kompetensi keilmuan saya, yaitu Sastra Arab dan Pendidikan Bahasa Arab. Namun, ada pula webinar bersama Danone ini bagian dari job blogger dan webinar yang terkait dengan kebijakan kampus secara umum, seperti webinar tentang Kebijakan Kampus Merdeka, tentang perempuan dan anak, webinar parenting tentang pengasuhan anak dan webinar tentang kesehatan.
Dalam webinar biasanya acara dibuka oleh moderator, kemudian narasumber satu persatu menyampaikan materinya kemudian dilakukan tanya jawab. Biasanya durasi webinar ini kurang lebih 2-3 jam dan diikuti oleh seluruh orang yang memiliki interes dan rumpun keilmuan yang sama. Keberadaan webinar ini menjadi semacam oase bagi saya yang telah lama tidak berseminar dan dapat menambah silaturrahmi serta keinginan bertatap muka bersama para Dosen, pengajar dan pengkaji Bahasa Arab di seluruh Indonesia. Lagi-lagi berkah pandemi, karena biasanya saat masa dulu saya bisa berseminar 1-2 kali dalam beberapa bulan atau dalam satu semester, sedangkan saat pandemi hampir di setiap minggu digelar webinar. Tinggal bagaimana saya dapat mengatur waktu dan kesempatan saja.
Saat akan mengikuti webinar ada beberapa prosedur yang harus dilakukan bagi siapapun yang ingin bergabung dalam webinar baik seminar free maupun berbayar (selama ini saya baru ikutan webinar yang free), yaitu:
- Pastikan kalian harus melakukan registrasi pada link register yang terhubung pada google form. Isi sesuai dengan data yang valid. Biasanya kita akan ditanya nama, status sebagai apa? (dosen, karyawan, mahasiswa atau lainnya), afiliasi/universitas, alamat email dan nomor whatsapp. Terkadang kita diminta untuk masuk ke grup whatsapp yang akan digunakan sebagai tempat berbagi informasi dan materi serta link sertifikat bagi seluruh peserta.
- Akan ada pemberitahuan dari panitia webinar yang masuk ke email kita apabila tidak ada grup whatsapp. Oleh karena itu, kalian harus sering-sering mengecek email.
- Sebelum masuk zoom atau google meet pastikan kalian sudah tahu ID dan password meeting webinar yang kalian ikuti.
- Usahakan untuk bergabung lewat zoom dengan datang 30 menit sebelum dimulai agar nyaman. Berdasarkan pengalaman saya, terkadang saat kita bergabung terjadi kendala sinyal, sehingga kita harus leave meeting lalu join meeting kembali.
- Saat seminar akan dimulai lakukan rename pada nama kalian. Hal ini agar memberitahu panitia bahwa ini peserta yang telah registrasi, sehingga di layar zoom tidak lagi kita dapati peserta webinar dengan nama-nama merek android, seperti Oppo, Samsung, dan lainnya.
- Jangan lupa untuk mematikan (mute) tanda mic di layar, hal ini untuk meminimalisir suara-suara yang masuk saat pemateri menyampaikan materi dan kalian boleh mematikan video atau tetap join meeting dengan video.
- Ada berbagai tool untuk chat kepada semua peserta dan pada peserta tertentu, dan emoticon yang bisa kalian gunakan selama webinar berlangsung.
- Biasanya presensi dan link sertifikat akan diberikan di tengah-tengah materi atau menjelang webinar berakhir, dan terkadang juga dibatasi jamnya. Pastikan kalian harus aware pada hal ini, agar tidak telat mengisi.
- Setelah webinar berakhir, biasanya para peserta menghidupkan tombol mic dan saling bertegur sapa. Jangan lupa untuk pamit dan berterima kasih secara lisan kepada penyelenggara webinar, walaupun kalian sudah berterimakasih secara lisan dalam fitur chatt.
Btw, nggak lelah dengan adanya badai webinar? nggak mabuk webinar? He..he.. Kalau saya nggaklah, alhamdulillahnya webinar yang saya ikuti waktunya selalu di saat jam kerja. Seringnya di saat saya work from home (wfh) dan work from office (wfo) terkadang saya pakai untuk berwebinar.
Ada banyak manfaat dari berbagai webinar yang saya ikuti, yaitu:
- Belajar memahami dan mendengar langsung paparan dari narasumber asli Arab (native), karena sebagai penutur non Arab, saya harus sering-sering mendengarkan pembicaraan berbahasa Arab. (hitung-hitung memperbaiki aspek kemahiran istima’ (menyimak) saya).
- Memberikan insight baru bagi saya terhadap perkembangan berbagai persoalan dalan bidang keilmuan yang saya tekuni, sehingga dapat saya tuangkan dan kembangkan dalam bentuk artikel dan penelitian-penelitian baru.
- Belajar dari pengalaman orang lain, karena kita sejatinya adalah pembelajar dan kegiatan life long education harus terus kita lakukan dimanapun dan kapanpun, walaupun kita berada pada era pandemi.
Alhamdulillah, tak terasa adanya pandemi ini membuat kita bergerak untuk melakukan sesuatu yang dekat dengan kehidupan kita atau sesuatu yang baru. Sehingga secara tidak langsung kita mendapatkan hikmah dengan keberadaan era ini. Semoga bermanfaat.
44 Comments. Leave new
wah saya kepingin sekali kali gabung
tapi kemampuan bahasa arab saya masih rendah
terakhir pas MI dulu
tapi seru ya mbak bisa bicara dan mendengar sama native speakernya langsung
apalagi dari negara jazirah arab langsung
Gpp Mas Ikron kalau gabung. Terkadang tidak semua berbahasa Arab, ada juga yang berbahasa Indonesia, hanya topiknya pembelajaran bahasa Arab. Alhamdulillah seru banget, menyimak langsung dari native sesuatu juga Mas.
wow 13 webinar, keren nih. aku baru sekali doang mbak, tp pa ikutan malah nggak sesuai ekspektasi, jadi malah bikin enggan ikutan yg lain lagi, wkkwk
soalnya kadang lama juga ya, sekitar 1 atau 2 jam, tp bolehlah kapan2 aku cobain ikut webinar yg sesuai dengan passionku 🙂
O gitu ya Mbak. Saya selalu yg sesuai dengan kebutuhan saja. Kalo ada yg nggak sesuai karena pas dapet job blogger dan harus attendence juga untuk laporan. Semangat Mbak Ella.
Sampe sekarang aku ga ikutan webminar, di sini sinyalnya ga stabil. Jadi lebih suka cari materi di YouTube
Siip Mbak…gppp, memang problem sinyal dimana-mana. Saya pun pakai wifi kadang nggak stabil.
sama ka aku juga selama stay at home ini ikutan webinar entah berapa puluh, seru aja dapat ilmu banyak, tapi aku jarang ambil sertifikatnya gitu karena memang banyak yang tidak berkaitan dengan keilmuan saya, tapi saya membutuhkannya untuk pengetahuan wawasan saya
Wow…banyak bingit Mbak…keren. Kalau saya sertifikat sesuai yg keilmuan saja. Kebanyakan free sertifikat jadi langsung dapet.
Walaupun dirumah aja kita tetep produktif dengan mengikuti berbagai webinar yang ilmunya sangat bermanfaat buat diri kita sendiri untuk dipraktekkan di rumah
Betul banget Mbak. Ilmu webinar itu keren-keren yaa
Bener banget Mbak,, webinar ini salah satu academic recharging bagi kita ya meski di rumah aja. Btw pandemi membawa berkah ya Bu Dosen Laily hehe…jd piawai bikin Google Form, mengelola Google Classroom dan mencoba berbagai tools webinar yang sangat beragam itu hehe… Blessing in disguise, right
Betul banget Mbak Mia, padahal sebelum pandemi boro-boro mau klik-klik tool yang banyak banget. Malah sekarang alhamdulillah dapet pengalaman baru.
Iya kak, saya selama di rumah aja nih juga sering ikutan webinar. Apa aja sih topiknya . Yang menarik dan aku suka. Sesuai kebutuhan aja. Nambah pengetahuan dan wawasan aku. Biar selalu refresh 🙂
Bener banget…semua webinar bagus-bagus ya Mbak, tinggal kita sediakan waktu saja.
Hu hu hu hari ini aku melepas kesempatan zoom class pagi ini. Kelupaaan dan dikejar DL. Selama pandemi, emak2 malah tambah eksis. Ikutan kelas2 online.
Semangat Mbak
Iya ya mbak. Selama pandemi semakin banyak webinar yang bermunculan. Satu sisi emang bagus karena nambah ilmu lebih beragam. Semoga kita. ggak tsunami informasi. Semangaatttt
Bener banget Mbak. Makin banyak informasi ya? Semangat juga Mbak Niken.
Rajinnya dirimu Mbak, ikut webinar macam2. Saya jujur aja baru ikut 2 jenis. Saking banyaknya malah bingung yang mana yang mau diikuti. Tapi kalau kebiasaan ini dilanjutkan oke juga sih, makin gampang cari ilmunya.
Betul Mbak. Daku lebih banyak yang sesuai keilmuan dan kebetulan juga konsen di bidang perempuan dan anak jadi ikutan juga.
Sejak pandemi banyak banget yang ngadain webinar dan macam-macam temanya. Saya suka ikut mulai dari tema yang saya sukai dan tema yang asing bagi saya misalnya webinar imunitas ayam dan kelistrikan kandang ternak. Kalau capek saya nyalain laptop doang dan webinarnya direkam, buat ditonton nanti dan enak bisa dipause.
Wih, mantap ya Kak…kita bisa belajar ilmu-ilmu lainnya.
Wah keren Mbak selama pandemi ini udah ikut 13 webinar MasyaAllah. Kalo aku, jujur pernah sempat daftat webinar parenting tapi kelupaan, maklum punya 2 balita jadi agak susah menyempatkan waktu untuk berlama-lama di depan layar, paling biasanya ikut kulwap saja. Mudahan-mudahan terus semangat ya Mbak untuk menuntut ilmu dan terus belajar banyak hal aamiin.
Siii Mbak…kulwapppun keren banget. Saya juga sering ikutan kulwapp, biar nambah wawasan ya?
MashaAllah, ini salah satu hikmah dari peristiwa pandemi ini ya, Mbak.
Saya pun juga turut merasakan hal yang serupa.
Oh iya, webinar tentang parenting oleh Griya riset, apakah akan ada lagi? Saya tertarik sekali. Saya memiliki beberapa buku tulisan Ibu Ani Christina.
Iya Mbak salah satu hikmahnya ya. Webinar parenting ada…setiap ahad.
Waw bnyk banget ikut webinar mba. Alhamdulillah meski pandemi ada sisi positifnya juga ya mba bisa blajar lbh bnyk lgi. Smg betmanfaat ilmu dan infonya. Aamiin
Amiin, iya nih Mbak…pas lagi ada kesempatan dan sttt…wifi he..he..
tak ada halangan untuk meningkatkan kapasitas diri ya mbak, walaupun terjadi pandemi. Selama masih ada kuota internet dan kesempatan kenapa gak hehehehe. Semangat selalu mbak, semoga pandemi segera berakhir dan bisa berkopdar dalam menambah wawasan kita. aamiin
Betul banget Mbak, pas ada wifi, pas ada kesempatan juga. Amin,,,semoga kondisi segera normal kembali ya.
Mbak saya jarang ikut web minar, sesekali aja. Pengen belajar juga Bahasa Arab sebenarnya. Pengen bisa belajar tahsin lagi
Gpp Mbak. Hayuk belajar bahasa Arab.
Banyak juga ya mbak webinar yang diikuti. Saya nggak berani ikutan webinar malah. Takut nggak bisa ngikutin. Agak susah kalau ngikutin kelas yang harus stand by dalam range waktu tertentu.
Iya Mbak gpp…saya bisa ikutan karena anak-anak bisa ditinggal. Semangat Mbak.
benar Mbak, adanya pandemi ini kita jadi banyak belajar sebenarnya.
beradaptasi dengan hal baru juga. banyak hikmahnya juga lah sebenarnya.
Semoga sih pandemi ini segera berlalu tapi kebiasaan baik gak boleh ditinggal
Bener banget Mbak…semoga segera berlalu pandemi ini yaa.
Daku kalau mengikuti webinar belum berani yg via zoom, kalau via live YouTube masih mau sih, soalnya masih ragu mau punya akun zoom
Gitu ya Mbak? Alhamdulillah selama ini aman Mbak
semenjak pendemi banyak yaa kak webinar-webinar keren
membuat kita ‘gk boleh’ berdiam diri saja. btw serius mb 13 webinar? keren sekali
Bener banget Mbak…wajib cari ilmu yaa. Bener Mbak…pernah seminggu 3-4 kali webinar.
Saya belum pernah ikut webinar. Soalnya waktunya sejam dua jam kan ya.
Dalam waktu selama itu, saya gk akab bisa fokus krn pasti anak minta ini itu. Hihii
Iya Mbak…memang harus fokus ya? karena lebih banyak menyimak kalau webinar itu. Semangat Mbak.
Aku beberapa kali ikutan webminar, untuk mengisi kegabutan menjadi kegiatan berfaedah hehhee
Siip Mbak. Semangat selalu Mbak.