www.pixabay.com |
Saat ini kita berada di era milenial berteknologi canggih. Gadget bukan lagi barang antik dan mahal di kalangan masyarakat Indonesia. Siapapun bisa memiliki gadget. Keluarga sebagai kumpulan masyarakat kecil sudah saatnya merespon kebutuhan teknologi era ini. Sering kali saya mendengar bahwa gadget disebut-sebut sebagai aktor pandai di balik manisnya anak-anak kita.
Bermain gadget bagi sebagian besar anak Indonesia sudah biasa dilakukan, dimanapun berada, di kota hingga desa, gadget sudah mulai dikenal. Keberadaan gadget inilah yang terkadang sering menjadi pemicu kekurangan anak-anak kita. Sebenarnya, gadget tidak cocok diberikan kepada anak kecil, sebab anak kecil belum bisa membedakan bahwa tayangan yang dilihat itu sesuai dan pantas dengan usianya ataukah tidak. Seharusnya anak-anak kecil dibawah usia 14 tahun perlu diberikan berbagai macam stimulus untuk dapat berkembang sempurna sesuai dengan usianya, sehingga tidak ada lagi anak usia 2 tahun sudah bisa menyanyikan lagu-lagu orang dewasa.
www.pixabay.com |
Berbicara gadget sesungguhnya tidak lepas dari persoalan kehidupan sehari-hari. Kondisi anak-anak yang kurang perhatian dengan orang tuanya dan memilih ber gadget ria adalah ruang baginya untuk berbagi, mencari kesenangan dan menghibur diri sendiri. Sebenarnya dampak negatif dari gadget yang paling sulit adalah anak-anak tidak bisa lepas dari gadgetnya.
Ketika di lepas menangis dan menghabiskan seluruh masa kecilnya di depan gadget, sehingga banyak anak-anak yang sejak kecil sudah berkacamata, mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan masyarakatnya, hingga meniru perilaku yang mereka tonton, seperti game-game yang mengajarkan kekerasan dan tindakan negatif lainnya.
Solusi praktis bagaimana menyikapi gagdget pada anak adalah:
www.pixabay.com |
1. Manajemen Waktu
Kurangi waktu penggunaan gadget, libatkan seluruh anggota keluarga untuk mengurangi penggunaan gadget di rumah. Sehingga secara otomatis orang tua juga harus berupaya mengurangi penggunaan gadget pribadinya. Misalnya dengan tidak memegang gawai saat anak belum tidur.
2. Eksplorasi Area Luar Rumah Bersama Anak
Ajaklah anak untuk mengeksplorasi lingkungannya dengan bermain di dalam dan luar rumah. Sesekali ajaklah ananda untuk berjalan-jalan di sekitar rumah, mengenalkan sesuatu benda dengan melihat pada benda aslinya, bermain air, berolahraga ringan hingga bermain bersama anak tetangga, tentunya dengan pengawasan kita sebagai orang tuanya. Aktivitas yang dapat Bunda lakukan bisa bermain bola bersama atau sekedar mengamati hal-hal sekitar.
3.Beraktivitas Di Area Dalam Rumah
Perbanyaklah kegiatan bersama ananda di rumah.Kegiatan membaca buku bersama dan memasak bersama ananda merupakan jenis kegiatan yang bisa dilakukan secara bersama-sama. Selain mengenalkan tahapan dalam memasak, ananda juga tahu bahwa dalam membuat kue itu memerlukan perjuangan. Tetap bersemangat ya Mom, walaupun dapur berantakan. Kegiatan lainnya adalah membaca, selain bertujuan untuk mengenalkan minat baca bagi ananda, juga dapat mengenalkan berbagai karakter yang ada dalam cerita yang dibaca.
4. Melakukan Kegiatan Favorit
Berikan ruang abagi ananda kita untuk mengeksplorasi hobi dan minat yang dimilikinya. Misalnya ananda suka menggambar, biarkan ia menggambar, berikan peralatan gambar yang ia butuhkan. Demikian pula jika ananda
menyukai dunia menulis beri arahan dan latihan untuk terus mengasah minat yang dimiliki.
5. Batasi Penggunaan Gadget
Penggunaan gadget bagi ananda yang sudah bermain gadget, terutama bagi ananda di usia 10 tahun ke atas dengan mengurangi sedikit demi sedikit waktunya. Beri tayangan yang sesuai dengan usianya, baik itu game atau
video-video, serta memberikan waktu khusus untuk memegang gawai. Dengan pembatasan waktu memberikan dampak pada ananda untuk menggunakan gadget sesuai dengan kebutuhannya, misalnya mencari sumber belajar sebagai bahan materi sekolah dan aneka tutorial yang positif, misalnya menggammbar, mewarnai, membuat komik, membuat kue, percobaan sains, merakit robot dan lain sebagainya.
Nah Moms, 5 solusi praktis diatas bisa diterapkan untuk memberikan penanganan bagi ananda tentang penggunaan gadget serta kecenderungan bermain gadget terus menerus. Perlu kebijakan para orang tua untuk terus memberikan tauladan yang baik bagi para ananda, sehingga kita dapat berupaya meminimalisir dampak negatif penggunaan gadget kepada ananda dengan memberikan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan usia, minat, serta kebutuhan
ananda.