Ibu itu layak bahagia, ibu itu layak mendapatkan apapun yang diinginkannya, sepiring nasi rawon hangat dengan telur asin plus krupuk udang, sekotak kue Chiffon empuk, segelas teh hangat, segelas es Boba, selembar gamis yang sejak beberapa bulan udah dikekepin tinggal nunggu uang kerjaan nulis cair, hingga pengen beli kalung emas yang sudah lama diinginkan. Walhasil, keinginan demi keinginan dikalahkan oleh kebutuhan yang pada akhirnya menggeser semua keinginan sang Ibu. Alih-alih berpikir daripada dibelikan gamis, lebih baik dibelikan baju gamis anak yang udah nggak muat. Daripada beli kalung emas, lebih baik buat bayar spp anak, daripada beli rawon, lebih baik beli jajan anak. Akhirnya, si Ibu cukup minum segelas air putih dan sepiring makanan yang setiap hari dihidangkannya. Bahagia? Really Bahagia, walau tergantung pada si Ibu sendiri yaa.
Ibu bekerja di luar rumah itu pastinya pulang kerja dalam kondisi lelah lahir batin. Namun, ibu tetap berusaha memanage dirinya dan berusaha menyelesaikan apa yang harus ia lakukan di rumah, terlepas apakah Ibuini memiliki asisten rumah tangga atau tidak. Namun, secara tidak langsung ia akan langsung menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya, mulai dari memasak, menyiapkan kopi suami, kudapan buat keluarga, mencuci tumpukan piring, mencuci baju, hingga mengingatkan beragam pesan dari sekolah kepada suami dan anak-anaknya. Banyak? pastinya, dan berusaha untuk menyelesaikannya.
Baca juga:
7 Paket Lengkap Me Time ala Bunda Bekerja Di Kantoran
Menggapai Bahagia Melalui Self Love
Definisi Bahagia
Apa sih definisi bahagia itu? Menurut saya bahagia itu tergantung pada takaran kemampuan setiap perempuan membahasakan kata ‘bahagia’ dalam hidupnya. Melihat anak-anak tumbuh sehat sudah bahagia, mendapat fee dari pekerjaan sebagai content writer bahagia, bisa memasakkan makanan kesukaan suami dan anak-anak bahagia, menyelesaikan persoalan rumah dengan segala pernak-perniknya juga bahagia, bisa membantu finansial keluarga juga bahagia. Jadi bahagia tergantung pada waktu dan kondisi ya? Juga tergantung pada diri kita memaknainya.
Fakta Ibu Bekerja vs Ibu di Rumah
Ibu bekerja yang dimaksud disini adalah para ibu yang bekerja di luar rumah. Sehingga terkadang tugas-tugas harian di rumah seringnya dibantu oleh orang ketiga, baik itu saudara atau asisten rumah tangga. Ibu bekerja di luar rumah itu berangkat pagi-pagi pulang menjelang maghrib, ini adalah gambaran saya sendiri sebagai ibu yang bekerja. Walaupun ada banyak perbedaan pandangan orang terkait ibu bekerja atau stay at home. Hal yang perlu digaris bawahi adalah semua kriteria di atas adalah potret ibu yang sama-sama bekerja, hanya lokasi yang membedakan di luar rumah atau di dalam rumah. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan semuanya.
Potret Ibu Bekerja yang Bahagia
Berbicara tentang potret ibu bekerja yang bah sebenarnya pasti ada, walaupun dalam sudut pandang kita sendiri dan setiap sudut pandang orang juga berbeda dalam menilai bagaimana potret ibu Bahagia itu. Manurut saya, potret ibu bekerja yang bahagia itu adalah ibu yang sehat dalam jiwa dan raganya. Menyayangi dirinya (self love), menyayangi orang-orang di sekelilingnya, memiliki keinginan yang positif, asa, impian, harapan untuk mengolah kehidupannya dengan lebih baik lagi. Potrer ibu bekerja yang Bahagia itu yang bersyukur terhadap pencapaian dirinya sebagai manusia dalam mengolah kehidupannya.
Nah, menjadi ibu bekerja yang bahagia itu sebenarnya tidak mudah dan juga tidak sulit, karena tergantung pada kondisi Ibu, baik kondisi psikis dan fisik ibu. Beberapa tips menjadi ibu bekerja yang bahagia adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan Quality Time Bersama Keluarga
Quality time ini penting banget untuk membangun bonding antara ibu dan keluarga, suami dan anak-anak. Apalagi selepas bekerja walaupun lelah, tetapi perhatian pada anak dan suami tetap harus nomor satu. Mengendakan menghabiskan waktu weekend bersama keluar juga bagian dari menciptakan quality time, selain itu dengan memasak bersama, jalan-jalan, dan melakukan hobi bersama-sama menjadi bagian dari quality time ini.
2. Luangkan Waktu Untuk “Me Time”
Meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai ini menjadi penyemangat bagi ibu yang akan melakukan tugasnya. Hal-hal kecil yang menjadi favorit Ibu akan memberikan efek positif untuk kelangsungan psikis ibu juga. Kegiatan “me time” ini seperti mengerjakan hobbi, membaca buku, menonton film favorit, menggambar, menyiram tanaman, atau mengudap makanan favorit dan minum minuman favorit.
3. Membangun Mind Set Positif
Bagi seorang ibu penting banget untuk membangun mind set positif, karena mind set positif dapat menimbulkan aura positif dan kebaikan, sehingga hari-hari akan terjalani dengan aman dan terkendali. Membangun mind set positif ini sangat berguna Ketika menghadapi berbagai permasalahan kecil dan besar dalam kehidupan rumah tangga ibu.
4. Banyak Bersyukur
Banyak bersyukur menjadikan hidup lebih mudah. Ketika mensyukuri segala nikmat yang Allah beri, akan memberikan ketenangan pada hati ibu dalam kondisi apapun. mensyukuri hal-hal kecil ini juga akan memberikan dukungan pada diri sang ibu, seperti bersyukur atas kesehatan keluarga, mensyukuri hasil rapot ananda, hingga mensyukuri beragam apa yang ada dalam hidupnya.
5. Berbagi Bersama Keluarga
Keluarga adalah rumah terbaik bagi ibu. Segala persoalan lebih baik didiskusikan pada pasangan, mulai kebutuhan sehari-hari, kebutuhan sekolah dan keseharian anak, hingga kebutuhan pribadi ibu, seperti membeli make up, gamis baru, hingga makan makanan favorit. Berbagi bersama keluarga akan memberikan efek positif bagi kehidupan psikis para ibu, sehingga dukungan keluarga menjadi satu-satunya penyemangat bagi para ibu untuk menjalani hidup dengan bahagia.
Nah, tips-tips diatas menurut saya sudah pernah diterapkan dalam kehidupan Ibu-ibu semua yaa? Dengan mempraktikkan tips diatas jalan menuju bahagia akan terealisasi, walaupun ada banyak rintangan menghampiri dalam kehidupan para Ibu. Jadi, Bahagia itu harus ya Bu? Agar kita senantiasa menjadi sosok ibu yang dipenuhi dengan kebahagiaan menurut versi kita masing-masing. Selamat berbahagia Bu.
7 Comments. Leave new
Aku termasuk orang yang nggak kerja di luar rumah, tapi di rumah aja rasanya udah capek apalagi kalau keluar jg. Tetap semangat mba
Terima kasih Mbak
Berangkat subuh pulang mau maghrib. Ya Allah mbak, gak kebayang gimana capeknya.
Semangat mbak..
Terima kasih Mbak.
Setuju Mbak. Menjadi Ibu itu harus bahagia karena kebahagiaan seorang Ibu akan memancar kepada orang-orang di sekelilingnya. Anak-anak dan suami dapat ikut merasakan kebahagiaannya.
Betul banget Mbak.
[…] Merangkai Bahagia Ala Ibu Bekerja Di Luar Rumah […]