Rumah adalah muara kerinduan sebuah keluarga
Keluarga sebagai komunitas masyarakat terkecil memiliki peran dan andil yang sangat vital dalam membangun peradaban manusia. Melalui keluarga berbagai hal-hal positif akan tertransfer pada seluruh anggota keluarga.
Sebagai peran utama, keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak mempunyai peran masing-masing untuk dapat tumbuh kembang dengan baik dalam melakukan tugas dan kewajibannya.
Rumah sebagai muara keluarga untuk berkumpul bersama menjadi poros tempat bertukar pikiran, membangun mindset positif serta menyebarkan nilai-nilai pendidikan karakter. Nilai-nilai ini pada akhirnya nanti akan tertanam dan membumi pada seluruh anggota keluarga seiring dengan berjalannya waktu.
Berbicara tentang peran Ibu sebagai salah satu pembangun peradaban di rumah tak dapat dilepaskan dari perannya bahwa ibu adalah al-madrasah al-‘ula (sekolah pertama) bagi anak-anaknya. Sehingga mau tidak mau perempuan yang menjadi Ibu sedikit banyak ia harus memiliki ilmu untuk menjadi guru bagi anak-anaknya nanti, tentunya dengan Ayah sebagai kepala sekolahnya.
Ada beberapa cara-cara harus dimiliki oleh para Ibu untuk menjadikan rumah sebagai pusat membangun peradaban, yaitu:
1. Belajar Ilmu Al-Qur’an dan Solat
Biasanya setelah solat Maghrib berjamaah, anggota keluarga perlu berkumpul untuk tadarus bersama, menyimak bacaan dan membenarkan kesalahan baca. Hal ini untuk memberi pengalaman pada anak bahwa penting untuk belajar Al-Qur’an dan solat sejak dini.
2. Belajar menjadi orang tua
Menjadi orang tua itu tak mudah, apalagi di era digital ini. Nah, saatnya para Ibu dan juga Ayah memberikan pengasuhan yang baik yang sesuai dengan ajaran agama dan norma-norma masyarakat yang berlaku. Ibu dapat memberikan saran-saran agar ananda mau belajar untuk mengetahui, memahami serta mempraktekkan hasil belajarnya di rumah, misalnya membuat nasi goreng dan menjaga adik. Manfaat yang dapat diambil, ananda nanti mulai memiliki gambaran terkait persoalan menjadi orang tua baru.
3. Belajar bertanggungjawab
Tanggungjawab itu penting. Ia akan menjadi nilai yang berharga bagi kehidupan ananda kelak. Kebiasaan untuk menjadi orang yang bertanggung jawab akan memdatamenda manfaat bagi dirinya sendiri, keluarga dan masyarakatnya.
Jadi, sesungguhnya membangun peradaban manusia itu tak mudah sehingga perlu usaha keras untuk membangun kebiasaan-kebiasaan baik sejak dini pada setiap anggota keluarga.
Semua orang bisa karena biasa. Nah, kebiasaan itu sebenarnya akan terbangun dengan terus menerus melakukan sebuah kegiatan atau perilaku yang menjadi sebuah kebiasaan. Misalnya, sebagai pelajar sekolah, anak harus terbiasa untuk belajar, mempersiapkan berbagai peralatan sekolah semalam, berpakaian seragam dan sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Begitu pula dengan seorang Ibu .Ia terbiasa untuk memulai pagi dengan solat subuh, menyiapkan sarapan, memasak, mencuci, membereskan rumah hingga mengantar sekolah anak-anaknya dan mengurus dirinya sendiri. Demikian juga dengan posisiposis Ayah. Sehingga perilaku dan pekerjaan yang dilakukan setiap hari lambat lain akan menjadi sebuah kebiasaan yang berakar kuat.
Begitu pula dengan disiplin yang penting untuk siapapun, karena akan membantu untuk tetap menjalani suatu rutinitas dengan baik dan tak terbebani. Disiplin yang dilakukan di rumah biasanya seputar kewajiban anggota keluarga seperti disiplin untuk solat tepat waktu, berangkat sekolah atau ke tempat kerja sesuai dengan jam dan lain sebagainya, karena dengan disiplin akan terbangun sikap dan kebiasaan yang baik.
Peran Ibu dan Ayah sangat besar untuk membangun dan membentuk peradaban yang berawal dari rumah. Mari lakukan kebiasaan-kebiasaan positif untuk mendukung tumbuh kembang ananda dengan baik yang nantinya akan bermanfaat dalam kehidupan ananda dan secara tidak langsung ia akan menerapkan hal yang sama pada keluarganya nanti.
Semoga bermanfaat.
(Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing ‘Perempuan Menulis Bahagia’).
2 Comments. Leave new
Setuju bahwa sesungguhnya membangun peradaban manusia itu tak mudah sehingga perlu usaha keras untuk membangun kebiasaan-kebiasaan baik sejak dini pada setiap anggota keluarga. Contoh paling baik dan paling tepat adalah dari orang terdekat, orang tua dan anggota keluarga lain di lingkungan rumah.
Betul banget Mbak Sita.