
https://www.pexels.com
Judul artikel yang saya tulis cukup bombastis memang, he..he… Ini flash back sejenak, bercerita tentang masa kecil yang takkan lenyap dalam ingatan dan senantiasa membekas hingga saya sekarang, cinta dalam sepotong roti.
Yap! Kiranya kue adalah barang mahal yang sangat dinanti-nanti oleh anak kecil kala orang tua memiliki rezeki berlebih. Itulah kehidupan saya dan adik-adik semasa kecil. Alhamdulillah, Papa setiap tanggal 1 di awal bulan selalu memanjakan lidah kami dengan membeli Roti, terkadang kue Onde-onde dan Pia
Ketiga jenis kue ini seakan menjadi memori di ingatan saya selaku anak sulung. Keberadaan tanggal 1 adalah tanggal ‘keramat sekaligus istimewa dan saya selalu setia menunggu Papa pulang kantor dengan bungkusan kresek plastik yang berisi salah satu dari ketiga kue di atas. Paling sering Papa membelikan roti. Roti putih dengan isian coklat, semacam roti tawar putih kotak dan dengan isian colat melingkar dan roti ini dalam keadaan sudah dipotong-potong, sehingga saya tak perlu memotongnya. Sajian roti ini laris manis bagi saya dan adik-adik di rumah kala itu.
Kue Onde-onde selalu tersedia menjelang sore hingga malam hari. Onde-onde Nusantara kami menyebutnya, karena tokonya bernama Toko Nusantara. Nah, saat membelinya saya selalu menyempatkan melihat proses penggorengannya dalam wajan sangat besar dan menghasilkan kue onde-onde yang dibuat dari beras ketan putih dan hitam dengan hasil yang renyah dan gurih. Onde-onde Nusantara ini berbeda dengan onde-onde lainnya, sehingga saat pulang kampung, Onde-onde adalah salah satu makanan yang kami cari dan pastinya jangan tunggu sampai dingin, langsung lap…lap…habis deh.
Sedangkan kue Pia adalah kue yang termasuk jarang kita beli. Selain harganya mahal, hanya pada beberapa moment saja Papa dan Mama membelikan kami kue Pia. Pia ini juga kue kesukaan Papa, beliau selalu membeli kue Pia berbentuk bunga dengan isian kacang ijo dan agak tipis, jadi tidak bulat. Zaman saya kecil, coklat adalah isian yang umum pada roti dan kacang ijo adalah isian yang umum pada Pia.
Mengingat masa kecil pastinya tak kan ada habisnya. Lembaran-lembaran masa kecil saya begitu bergharga. Segala keterbatasan yang kita miliki memberikan dampak yang sangat signifikan dalam kehidupan saya dan adik-adik sekarang.

https://www.pexels.com
Setiap orang pasti memiliki masa kecil yang sangat indah walau penuh keterbatasan. Coba bayangkan bagaimana Papa saya menghidupi keempat anak-anaknya masa itu. Sebagai anak sulung, saya memiliki andil besar pada adik-adik. Bagaimana belajar menumbuhkan kemandirian sejak dini, menjadi ‘ibu rumah tangga’ sejak dini pun pernah saya alami, dari mulai mencuci, mengurus rumah, memasak, hingga mengurus kedua adik saya yang masih kecil saat itu. Perjuangan memang ya? dan setiap orang pasti memiliki porsi perjuangannya sendiri-sendiri.
Masa kecil sangatlah indah. Ia menjadi sebuah titik balik dalam perjalanan hidup anak manusia. Percayalah bahwa setiap langkah yang kita lalui di masa kecil akan memberikan dampak pada kehidupan kita saat ini.
Oleh sebab itu, hendaknya siapapun kita saat ini seyogyanya memberikan rekam jejak yang positif, indah dan berharga serta memiliki nilai-nilai dalam mewujudkan kehidupan. Jikalau kita telah menjadi orang tua saat ini, ingatlah bahwa masa kecil kita juga berlaku bagi anak-anak kita. Berikan kesempatan, kebahagiaan pada anak-anak kita, karena porsi kebahagiaan anak-anak kita pastinya berbeda dengan masa dimana kita hidup.
Cinta dalam sepotong kue ini adalah kisah yang tak lekang oleh waktu. Bagaimana sebuah rasa jalinan kekuatan rasa mengejawantah dalam bentuk kue dan sepotong kebahagiaan yang terus mengalir hingga seseorang itu dewasa. Mari bersama-sama memberikan jalinan masa kecil yang indah pada anak-anak kita, keponakan, dan siapa saja yang ada di sekitar kita. Semoga bermanfaat.
14 Comments. Leave new
Klo gak salah ada judul film mirip-mirip judul artikel ini,,haha. Btw, memory atau kenangan sungguh menyentuh bagi pembaca (termasuk saya) apalagi yg mengalaminya langsung. Walaupun hanya cerita sebuah kue,,,,its sweet
Iyap betul Mbak. Kenangan selalu ada di hati ya Mbak.
Masyaallah. Pasti hepi banget anak2 ya, kalau lagi ada kue mahal datang ke rumah.
Iya Mbak, momentnya yang bikin happy sampai dewasa nanti.
kenangan memang tak akan mudah terlupakan ya mba, apalagi yang sangat membekas. pasti akan teringat terus sampai kapan pun. insyaallah setelah ini kita bikin kenangan indah terus bersama anak-anak ya mba.
Amin. Betul Mbak Steffi, saatnya kita mengukir kenangan indah bersama anak-anak kita.
setiap orang emang punya porsi perjuangannya sendiri-sendiri! suka deh, aku setuju banget sama kalimat ini mba. Karena kita ga akan pernah tau sepenuhnya apa yg udah dilalui dan dirasakan orang kan
Yap, bener banget Mbak Wulan.
betul banget, kue itu selalu identik dengan momen-momen manis, seperti rasanya kue. Dan memang kue yang enak pastinya dibuat dengan penuh cinta dan passion ya mba
Betul banget Mbak, ada banyak moment ya?
Aku pecinta kue dan pastinya happy kalo ada kue datang kerumah apalagi enak dan lezat
Hem…enaknya Mbak
Kalo inget masa kecil, memang slalu bikin kangen mba :). Beda dengan papaku, kalo beliau jrg beliin kue, melainkan buku :). Sejak kecil papa yg slalu ngajarin kami utk cinta dengan buku. Stiap kali baru balik dr bisnis trip ke LN , pasti oleh2 papa itu buku2 bergambar dengan kertas tebal, glossy, dan hard cover. Walo bahasanya kami ga ngerti wktu itu, tapi papa bakal bacain pas malam. Segala cara papa lakuin utk kami suka Ama buku. Sampe pas ultah, kado yg paling kami tunggu, papa bakal ajak ke toko buku, lalu anak yg sdg ultah bebas beli buku sebanyak apapun yg dia sanggub bawa dlm keranjang :D. Tapi aku dan adek2 ya dapet ide, keranjangnya kami seret dan dorong di lantai. Jd bisa bawa sebanyak2nya hahahahha. Aahhh, kangen bgt kalo inget masa itu :). Makanya sampe skr, toko buku itu adalah tempat terfavorit buatku 🙂
Masya allah Mbak…memory yang indah yaa. Jadi ingat Papa saya suka bawain buku juga selama kerja dulu.