Assalamualaikum Ibuk-ibuk dan Sahabat semua.
Tak terasa tahun ini kita memasuki tahun ketiga berpuasa di masa pandemi, dan hari ini kita telah memasuki sepuluh hari terakhir puasa Ramadan. Menjalani Ramadan pada tahun ini sedikit berbeda dengan masa pandemi dua tahun yang lalu, dimana suasana yang lengang, cenderung sepi, dan semua kegiatan difokuskan di rumah. Kini keadaan mulai normal kembali. Masjid dan musolla kembali dibuka dan dipadati jamaah dan mulai normal mengadakan buka bersama, tarawih pun dilakukan secara bersama-sama. Alhamdulillah, dunia kembali ramai, dan moment Ramadan yang dirindukan tiba. Pastinya masyarakat masih diharapkan untuk mentaati protokol kesehatan agar sama-sama menjaga kesehatan agar sama-sama terlindungi.
Ramadan kali ini, Alhamdulillah si bungsu yangmasih duduk di kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah telah berpuasa hingga maghrib, kalau dulu ia berpuasa setengah hari. Kesibukan dua ananda saya tetap masuk sekolah, dan seperti biasa saya dan abinya bertugas untuk antar jemput. Kegiatan pondok Ramadan selama 3 hari dilaksanakan di sekolah dan ananda memakai busana muslim. Selanjutnya ananda masuk seperti belajar seperti biasa dengan bonus pengurangan jam belajarnya, alias pulang sekolah lebih cepat. Kini, mereka libur dua minggu menjelang lebaran.
Baca juga: 5 Hal yang Selalu Dinanti Keluarga dan Menjadi Berkah Ramadan
Kegiatan saya sebagai ibu pekerja seperti biasa masuk pukul 08.30 hingga pukul 15.00. Jalanan yang macet di akhir Ramadan menjadi bagian rutinitas saya berangkat kerja. Alhamdulillah selama Ramadan banyak agenda di tempat kerja seperti rapat online dan offline, buka bersama, pengajian di fakultas, higga menguji skripsi dan proposal tesis. Sedangkan pekerjaan rutin mengajar, membaca tugas akhir mahasiswa, dan mereview jurnal tetap berlangsung seperti biasanya.
Kegiatan Ananda di Rumah selama Ramadan selain menunaikan solat lima waktu, tarawih dan tadarus, keduanya juga mengerjakan hobi semisal menggambar, lalu mereka pernah membaca buku (harus disuruh umi nih), mengisi buku Ramadan dari sekolah dan buku Ramadan versi kompilasi yang saya buat, membuat kue, nonton tv, dan nonton youtube atau konten tiktok di hp.
Kegiatan saya selain berjibaku dengan urusan kampus dan mahasiswa juga menyelesaikan tanggungan editing antologi puisi komunitas, editing naskah antologi puisi solo saya yang kedua, dan menulis artikel untuk jurnal dan artikel blog. Sebenarnya ingin menulis buku selama bulan Ramadan, namun kondisi mengantuk menjadi alasan untuk tak segera menyelesaikan tugas menulis buku, walhasil perlu waktu lain untuk menuliskannya.
Baca juga: 5 Moment yang Kalian Rindukan dari Ramadan
Oh ya, Ramadan tahun ini saya mengadakan buka bersama sekaligus tasyakuran hari kelahiran dua ananda. Buka bersama dengan keluarga adik, sepupu, dan keponakan ini menambah meriah hadirnya bulan Ramadan.
Kegiatan menjelang lebaran ini seperti biasanya, yaitu membuat aneka kue kering bersama ananda, membayar zakat, dan mempersiapkan berbagai hal yang dipersiapkan untuk mudik lebaran. Alhamdulillah, ketiga ananda sangat antusia untuk bertemu dan bersilaturahmi bersama Kakek, Nenek, Om, Tante, dan sepupu-sepupu mereka.
Ramadan tahun ini saya merasakan suasana yang berbeda dengan dua tahun lalu. Pemerintah telah memberikan keluasan dalam beberapa hal hingga memperbolehkan mudik lebaran. Ramadan tahun ini bagi saya dan keluarga sangat bermakna karena bisa bertemu dan bersilaturrahmi dengan keluarga besar. Alhamdulillah, atas berkas Ramadan dan Syawal tahun ini. Nah, Ibuk-ibuk dan Sahabat, itulah berbagai kegiatan yang saya dan keluarga rasakan dan lakukan di saat puasa Ramadan pasca pandemic ini. Kalau kalian bagaimana?