Assalamualaikum Ibuk-ibuk dan Sahabat semua. Kali ini saya akan mereview 5 buku antologi saya yang pernah terbit sebagai lanjutan dari buku-buku antologi saya di bagian 1 dan 2. Yuk, segera kita kulik sama-sama ya.
1. Buku 32 Cerita Kehidupan Dalam Fabel
Buku 32 Cerita Kehidupan Dalam Fabel ini terbit pada tahun 2019 bersama Komunitas P2M (Perempuan-perempuan Menulis). Buku bergenre cerpen kali ini bercerita tentang hal-hal yang terjadi di sekitar kita dengan menggunakan fabel sebagai tokoh-tokoh utamanya. Banyak pesan moral yang terkandung dalam 32 cerita buku ini.
Saya menulis cerpen dengan judul “Upi Si Ulat Bulu”, yaitu cerita yang menjadikan Upi sebagai tokohnya. Upi ini seorang ulat yang ingin bekerja di kota. Gemerlap kota telah menyihirnya, dengan bantuan temannya ia berangkat ke kota dengan janji akan mendapatkan pekerjaan, nyatanya ia tertipu. 32 cerita-cerita fabel ini bercerita tentang kehidupan yang ada di sekitar yang bisa terjadi dalam kehidupan kita dan menjadi sebuah pengalaman berharga agar kita dapat mengambil hikmah dari kejadian-kejadian tersebut.
2. Cerita-cerita dari Penjara Suci
Judul buku kedua ini adalah penjara suci yang bermakna pondok pesantren ya Buk Ibuk dan Sahabat. Buku “Cerita-cerita dari Penjara Suci” ini menjadi antologi dari Komunitas Pasukan Pejuang Literasi yang saya ikuti. 17 cerita-cerita dalam buku ini based on true story para penulisnya yang terbit pada tahun 2019.
Kali ini saya menulis “Demi Bahasa Arab”. Sebuah kisah nyata dalam hidup saya, bagaimana Bahasa Arab menjadi motivasi saya untuk mau menginjakkan kaki ke Pondok Pesantren, dan saya benar-benar merasakan bagaimana proses belajar Bahasa Arab dari nol hingga kini menjadi pengajar Bahasa Arab. Harapan dari adanya buku ini agar pesantren memiliki gambaran yang tidak menakutkan bagi para pembaca, walaupun menggunakan pilihan kata “Penjara Suci”.
Baca juga:
Antologiku Dari Masa Ke Masa (Bagian 1)
Antologiku Dari Masa Ke Masa (Bagian 2)
Antologiku Dan Masa Ke Masa (Bagian 3)
Tentang Cafe dan Ulangt tahun Malika
3. Berbagi 7 Kisah
Buku “Berbagi 7 Kisah” ini merupakan antologi dari 7 tema yang digagas oleh penerbit Divapress yang terbit pada tahun 2019. Saya memilih tema “Curhat Pasangan LDR”. Cerita yang based on true story ini saya tulis berdasarkan pengalaman hidup saya ketika menjalani LDR Bersama suami dulu.
Tulisan saya berjudul “LDRku Menghasilkan Karya” ini sempat saya tulis disertai bumbu tangisan juga, sebab mengingat betapa waktu LDR itu nano-nano banget. Ada banyak hal terpendam dan sulit diungkapkan. Namun, akhirnya saya berhasil mengatasinya dengan menghasilkan barisan karya-karya tulis yang saya tulis. Karya-karya itu saya kirimkan ke media Malang Pos, Radar Malang, dan beberapa tulisan cerpen dan puisi saya ada dalam beberapa antologi komunitas menulis online dan offline yang saya ikuti dan sekaligus menjadi tonggak awal dunia tulis menulis saya setelah vakum beberapa tahun. Alhamdulillah banget, ternyata LDR saya benar-benar menghasilkan karya.
4. Antologi Puisi Covid -19 Radang dan Ladang Kehidupan
Buku antologi Puisi Covid-19 Radang dan Ladang Kehidupan ini terbit pada saat wabah Covid-19 melanda. Ada banyak kisah, luka, suka duka, hingga nyawa yang diceritakan dalam barisan judul-judul puisi Covid-19 ini. Buku ini sengaja diterbitkan secara online dengan latar belakang para penulisnya mayoritas seorang pendidik dengan memotret dari berbagai aspek kehidupan.
Pada buku ini saya menulis “APD” dan “Perjuanganmu” sebagai 2 puisi yang saya buat semasa covid-19 melanda. Berikut salah satu puisinya:
APD
Menatapmu dalam balutan APD
Mengusik jiwa terdalamku
Nafas terbentuk dalam rasa
Kemanusiaan di atas segala
Senyummu mendamaikan jiwa
Walau kutahu bebanmu sangat berat
Tidurlah walau sejenak
Melepas kantuk dan penat yang menyerang
Hadirmu turut memberi arti
Membangun empati itu tak mudah
Engkau hadir dan mengetuk hati
Rangkaian semyum kembali menggantung dalam balutan
APDmu
5. Kapan Ke Yogya Lagi
Cerpen dengan tema Kapan Ke Yogya Lagi ini merupakan antologi cerpen khusus bagi siapa pun yang memiliki kenangan dengan Yogya yang ditulis bersama Komunitas Menulis dengan Hati yang didominasi oleh para perempuan yang mayoritas sudah menjadi ibu-ibu.
14 karya para perempuan di Komunitas Menulis dengan Hati ini menceritakan tentang Yogya dengan segala pernak-perniknya. Ada banyak hal akhirnya yang saya ketahui juga dari para penulis buku ini terkait hal-hal yang terjadi dan tempat-tempat menarik di Yogya. Dalam buku ini saya menulis cerpen dengan judul “Tentang Malioboro”, sebuah kisah yang terinspirasi dari kisah saya dengan sahabat semasa kuliah dulu.
Nah, itulah 5 buku antologi yang saya miliki Buk Ibuk dan Sahabat. Semoga memberi nuansa dunia cerita dan perbukuan yaa.
2 Comments. Leave new
Masyaallah keren sekali bu dosen satu ini, jenengan sangat menginspirasi mbak. Selain mengajar masih bisa menulis banyak antologi, belum lagi di rumah juga rajin bikin kue untuk keluarga, hehehe. Penasaran dengan buku ke Yogya biar bisa baca tempat menariknya, saya pun pengen ke Yogya lagi
Mbak Eni juga keren. Bisa dibaca Mbak, buku-buku ada di rumah saya.