Learn From Home adalah sebuah kegiatan yang harus dilakukan anandan selama gelombang Covid-19 (Virus Corona datang). Kali ini, saya akan bercerita pekan-pekan yang saya dan keluarga alami saat awal-awal pandemi ini.
Memasuki tiga pekan menetap di rumah saja sebagai bentuk anjuran pemerintah untuk menerapkan social distancing dan stay at home, secara tidak langsung membuat rutinitas keluarga berubah. Biasanya pagi-pagi Abi bersama kedua ananda sudah harus berangkat mengantar ananda ke sekolah dan lanjut kerja. Sedangkan Umi bagian mengurusi si ananda terkecil (bungsu) sembari mengantarkannya ke sekolah TK lalu lanjut ke kampus. Selanjutnya rumah otomatis sepi, hanya ditinggali keponakan yang harus masak, mencuci baju dan menyetrika. Rumah kembali ramai di sore hari, malah menjelang maghrib Umi dan anak-anak baru tiba. Sedangkan Abi dan satu anak baru datang pada jam delapan malam, karena Umi dan Abi masing-masing membawa sepeda motor sendiri jadi saat pulang dua ananda saja yang bisa pulang bersama Umi, yang satu ananda harus mengalah untuk pulang malam bersama Abi. Duh, terbayang kan capek dan lelahnya kami???
Sebenarnya, sudah lama Umi ingin sesekali tinggal ke rumah, namun agenda mengajar tak bisa dirubah. Walhasil lima hari kerja praktis membawa lelah yang berkepanjangan. Ternyata, hari yang Umi damba datang juga. Allah Maha Baik, telah memberi Umi waktu hingga saat ini untuk dapat bercengkrama bersama ketiga ananda, walaupun harus berada dalam situasi masa wajib berada di rumah bagi semua orang di mana pun berada.
Jujur, tiga pekan telah memberikan banyak pelajaran dan makna tersendiri bagi Umi. Berkumpul bersama keluarga di rumah adalah kesempatan emas yang tak pernah terjadi dan kali ini tak akan Umi lewatkan. Selain learn from home, anak-anak juga melakukan berbagai aktivitas mulai membaca buku, bermain bola di dalam rumah, main rumah-rumahan, bermain dakon, mewarnai dan menggambar. Selain itu, mereka sengaja request pada Uminya untuk membuat aneka kue-kue kesukaan mereka. Jadilah dua hari Umi membuat Pizza ala-ala, Pancake ala-ala yang mereka bertiga doyan dan juga membuat kue Khamir. Kue Khamir ini sengaja Umi buat untuk mengobati rasa kangen rumah dan kangen makan tape he..he… Yuk, simak resep kami yah.
Pancake Ala Umi dan Ananda
Bahan:
- 200 ml susu coklat (dari 1 sachet susu damcow)
- 4-5 sendok gula pasir
- Telur 1 butir
- Tepung Terigu 200 gram
- Soda kue 1 sdt
- Margarin tiga sendok dilelehkan
Cara membuat:
- Ayak tepung lalu campur dengan soda kue.
- Kocok telur dan gula sampai gula larut.
- Masukkan tepung lalu susu coklat aduk rata sampai halus
- Masukkan margarin aduk
- Siapkan teflon lalu bentuk dadar dan lipat 4.
Resep Kue Khamir
Kue Khamir ini rasanya manis dan pernah marak lho tahun lalu di daerah Malang. Yuk, kita intip resepnya.
Bahan:
- 200 gram tape dilumatkan
- 250 gram tepung terigu
- 100 gram gula pasir
- 1 butir telur
- 4 sdm mentega dicairkan
- 1 atau 2 sdt fermipan
Cara membuat:
- Lumatkan tape
- Mixer gula dan telur sampai gula larur
- Masukkan tepung, fermipan dan mentega
- Bila terlalu kental tambah 100 ml air
- Diamkan adonan dan tutup plastik atau serbet selama 1 jam
- Cetak.
Roti Kukus Pisang Coklat
Bahan:
- 2 butir telur
- 2 Buah pisang dihaluskan pakai garpu
- 130 gram tepung terigu
- 8 sdm gula pasir (rasanya manis banget, bisa dikurangi ya?)
- 3 sdm minyak goreng
- Soda kue secukupnya
- Baking powder secukupnya
- 1 sdm bubuk coklat
Cara membuat:
- Aduk telur dan gula pasir pakai whis atau garpu sampai gula larut.
- Masukkan tepung terigu, bubuk coklat, soda kue dan baking powder, pisang, aduk rata.
- Tambahkan minyak goreng aduk sampai rata.
- Masukkan ke dalam loyang yang sudah diolesi mentega. Kukus kurang lebih 30 menit
Nah, selain itu rutinitas learn from home merajai aktivitas di rumah, apalagi kedua ananda sedang duduk di bangku sekolah dasar, walaupun si Kakak pertama (sulung) mendapatkan konpensasi untuk tidak ada Ujian Nasional, namun tugasnya lumayanlah. Tugas Kakak melalui media Quiziz dan mengirimkan berkas lewat android. Kalau Kakak kedua, pembelajaran langsung dipandu Ibu guru yang memberi tugas lewat group paguyuban kelas di setiap hari dengan kewajiban memotret siswa dan hasil pekerjaannya. Sedang, si adik (bungsu) seminggu pertama fokus mengerjakan tugas-tugas yang dipandu oleh ibu guru TK. Memasuki pekan kedua, Ibu guru memberi kelonggaran kepada ananda untuk belajar semampunya, yang terpenting materi dan buku sudah siap. Nah, si adik ini kalau lagi mood dia bersemangat untuk mengerjakan tugas. Sehingga Umi tak terlalu memberatkannya. Kalau si adik ingin bermain bola, ya sudahlah bermain bola dulu. Karena TK adalah masa bermain.
Selain itu, berbagai penguatan harus dilakukan orang tua selama ananda di rumah, yaitu:
1. Penguatan Spiritual
Alhamdulillah, ananda bertiga sudah istiqomah solat lima waktu, terkadang adik yang masih tidur dan tidak solat subuh. Kami solat berjamaah di tiga waktu, yaitu maghrib, isya’ dan shubuh. Setelah maghrib ananda rutin membaca al-Qur’an dan kami berusaha memberikan pengajaran Al-Qur’an bagi ketiganya.
2. Penguatan Karakter
Karakter yang baik akan lahir dari rumah. Saya percaya rumah sebagai pusat peradaban adalah tempa menempa pribadi ananda. Untuk itu, karakter-karakter positif perlu digiatkan. Kami masih butuh belajar banyak untuk karakter ini. Memberi taulan yang baik itu tidaklah mudah, dan semua berangkat dari berbagai pembiasaaan di rumah. Oleh sebab itu, perlu memberikan hal-hal positif bagi ananda, karena mereka adalah peniru ulung, dan buah tak akan jauh dari pohonnya. Salah satu kegiatan penguatan karakter adalah membaca shirah para Nabi dan Sahabat. Setelah solat dhuhur kegiatan ini kami lakukan bersama-sama. Selain Umi yang membaca cerita, kakak sulung juga ikut membaca, jadi sehari dua shirah sahabat. Kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab.
Nah, selama belajar di rumah, sesungguhnya ananda sedang ‘pulang kampung’. Ibaratnya sekolah itu tempat mereka belajar dan kini harus belajar di rumah. Kini, saatnya kembali membangun bounding yang kuat, pergunakanlah waktu sebaik-baiknya, waktu yang sengaja Allah berikan pada kita walau dalam gempuran dan gelombang virus yang semoga Allah segera angkat dari bumi ini. Tetaplah membersamai ananda, tetaplah menjadi orang tua teladan dan orang tua pembelajar.
Salam hangat.
34 Comments. Leave new
banyak yg disyukuri selama pandemi ini terjadi ya mba, seperti adanya 2 penguatan itu dan resep -resep cake nya bikin aku pengen bikin deh
Iya Mbak. Hayuk bikin…mudah kok.
Wahhh, aku banget nih mba. Tapi, belum bisa sepenuhnya melibatkan si kecil di dapur hhe. Secara, emaknya jadi doyan eksplore berbagai resep favorit dan si kecil cuma bantu nyicipin plus habisin hehe.
Siip Mbak…asyik ternyata bersama ananda uteg-uteg dapur yaa.
jadi punya waktu dengan ananda ya mba. Dan banyak resep cemilan favorit keluarga nih
Iya Mbak Dyah, pengenne cemal-cemil soale.
pengen nyobain bikin kue pancake sama Khamirnya, bahan-bahannya mudah dicari dan cara bikinnya juga lumayan mudah ya kak, mau nyobain ah mumpung stay at home niy. semoga sehat selalu mba dan keluarganya ya, aamiin
Siap Mbak, monggo dicoba.
mantap kue khamirnya, aku belum pernah tuh buat. beli mulu..baru tau mbak pake tape ya ternyata
Iya Mbak. Enak juga. Kalau di toko ada juga yang versi frozen, hanya dicetak bulat-bulat.
Alhamdulillah ya mbak, semua ada hikmahnya. Sy pun demikian mbak, biasa kerja senin-jumat dari pukul 7-17. Terkadang pengen merasakan kerja di rumah. Qadarullah, pandemi ini walo ada kesedihan di sisi lain, namun ada rasa syukur di sisi satunya lagi, yaitu keinginan sy untuk kerja dari rumah dna bisa membersamai anak-anak sudah dirasakan sejak pertengahan maret hingga hari ini. Alhamdulillah 🙂
Benar banget Mbak. Sama. Saya pun demikian. Alhamdulillah yaa.
sebanarnya sejak pandemi ini ada anak2 yang berbahagia karena bisa banyak waktu dengan orgtuanya yg dulunya sibuk kerja, sekarang WFH atau jam kerjanya di kurangi.
tapi ada pula yang sedih karena belum mampu membeli gadget untuk anaknya sekolah, membeli kuota dan masih ada dilema lain.
semoga pandemi ini segera berakhir. karena dilapangan saya melihat beberpa kesenjangan yang jelas terlihat semenjak pandemi ini. tetap sehat ya kak
Betul Mbak Putri. Semoga pandemi segera berlalu ya? Amin. Tetap sehat slalu buat Mbak.
Duh, resepnya simpel, ya. Kapan-kapan mau coba eksekusi ah. Eh tapi, yang kue khamir musti pakai mixer ya, aduk manual, bisa enggak, ya? *Tim enggak punya mixer
Iya Mbak, by mixer, bisa mengocok manual juga.
Seu ya, bisa bikin pizza… ponakanku di Pasuruan bikin pizza habis itu krasa enak dijual ke temen2nya..
Bisa Mbak, hanya agak bantat, entah kenapa he..he.. tapi karena buatnya bareng-bareng akhirnya dimakan juga sama anak-anak.
Wah penasaran sama resep pancake ala ala nih. Bahannya gampang terus gampang juga buatnya. Makasih Mbak.
Sama-sama Mbak. Biasanya anak-anak saya diberi susu kental manis.
Kok aku jadi kepingin ngincipin kuenya mbak. Penasaran nih sama rasanya.
Ayo buat Mbak Lelly…
Masa working from home kemarin, menjadi sebuah bentuk penebusan karena sering ninggalin anak. Cuma digorengin kentang terus dipakai buat main juka beli aja mereka seneng banget. Sekarang udah mesti ngantor lagi. Pas liburm mesti bikin aktivitas menyenangkan seperti ini deh.
Betul banget Mbak Susana. Semoga ananda tetap bahagia yaa.
Kalau saya wajib masuk sekolah mbak, anak-anak biasanya ditinggal. Hiks! sekarang ku ajak ke sekolah, belajar di sekolah dengan 2 rekannya yang sama sama anak guru. Alhamdulillah, semangat belajarnya dan jadi terkontrol.
Alhamdulillah, tapi nggak setiap hari ya Mbak? Semoga sehat slalu.
“selama belajar di rumah, sesungguhnya ananda sedang ‘pulang kampung’. Ibaratnya sekolah itu tempat mereka belajar dan kini harus belajar di rumah.” Setuju banget kakak. Hanya sedihnya kami wajib datang ke sekolah. anak anak sendiri di tinggal di rumah. Duh!
Oh iya…ibu guru ya? Semoga tetap memberikan yang terbaik bagi ananda ya Mbak? Amin.
Itu membayangkan cara buat roti kukus pisang coklat nya aja udah lapar mbak haha. Jadi manfaatkan momen yang bermakna semasa WFH bersama keluarga ya
Betul banget Mbak Fenni, keep spirit ceritanya Mbak.
duh aku jadi pengen bikin crepes bareng ponakan 😀 kelihatan seru dan menyenangkan!
Hayuuk bikin Mbak
Yeaay kita samaan mbak suka masak masakan yang mudah tapi enak hehe …
Iyap Mbak, masak yang simple ya?