Saat gelombang Covid-19 datang, walhasil seluruh lini dan sendi-sendi kehidupan manusia membeku, alias terhenti. Entah apa yang terjadi, seakan-akan ‘negara api menyerang bumi’. Saat awal suasana menurut saya cukup mencekam juga. Seluruh lokasi dan tempat-tempat umum ditutup, mulai restoran, sekolah, pasar, tempat-tempat wisata hingga pusat perbelanjaan semuanya tutup rapat. Jalanan mulai lengang. Manusia hanya satu dua yang lewat dan saya yakin mereka merasakan fifty-fifty, alias antara harus sehat dan demi pekerjaan. Saat itu, jujur saya tak pernah membayangkan akan ada dan datang sebuah eran yang bernama new normal life.
Awal Covid-19 merebak, semua lini memberikan seluruh sumbangsih kepada para pejuang di garda terdepan. Seluruh lapisan masyarakatpun memiliki ide yang bisa dibilang tiba-tiba dan dalam rangka kemanusiaan. Muncullah berbagai gerakan sosial dan manusiawi seperti gerakan bagi-bagi masker gratis, bagi-bagi sembako pada mereka yang terdampak covid, muncullah warung atau tempat bagi siapapun yang ingin menyumbang dan mengambil bahan makanan berupa sayuran, dan lain sebagainya. Semuanya adalah dalam rangka meringankan beban para mereka yang terdampak covid-19.
Sekitar pertengahan Maret 2020 praktis semua lini terhenti. Banyak orang melakukan seluruh kegiatan di rumah dan secara tidak langsung pendidikan anak kembali ke rumah. Hal ini juga menimbulkan berbagai dinamika dalam kehidupan orang tua terkait persoalan pendidikan anak. Bagaimana tidak? Biasanya orang tua tidak repot mengurusi sekolah anak-anak.Terlebih para orang tua pekerja di luar rumah. Dengan adanya kebijakan bersekolah di rumah, juga menimbulkan berbagai persoalan baru. Orang tua memiliki tugas yang jauh lebih besar bagi anak-anaknya, diantaranya adalah memberikan edukasi tentang apa itu pandemi dan apa itu new normal life.
Baca: Pandemi Covid-19: Pelajaran dan Metamorfosis Hidup Pasca Covid-19
Setelah kurang lebih 3 bulan masa bermukim di rumah, edukasi tentang adanya pandemi covid-19 ini telah saya lakukan pada keluarga, terutama pada ketiga ananda. Apa itu pandemi covid-19, apa saja cara pencegahannya diantaranya dengan sering-sering mencuci tangan, memakai masker, terutama saat keluar rumah, berjemur sebentar dan menjaga jarak. Awalnya tentu saja ananda selalu bertanya-tanya mengapa mereka harus belajar di rumah? Mengapa sekolah ditutup, dan berapa lama mereka belajar di rumah? Sebagai Ibu, tentunya saya merasakan perubahan rutinitas ananda yang awalnya harus bangun pagi demi persiapan ke sekolah dan terkadang pulang menjelang maghrib. Sehingga, awal-awal Covid-19 saya dan sepertinya semua Ibu mengalami perubahan bahawa anak-anak tidur sangat larut malam. Hasil bisik-bisik para Ibu mengatakan, kemungkinan karena anak-anak tak capek ataupun lelah, karena mereka belajar dan bermain di rumah saja, sehingga aktivitas yang membuat lelah mereka lenyap.
Baca juga: Aktivitas Mengasyikkan Learn From Home Bersama Ananda
Nah, memasuki era new normal life. Saya tetap melakukan edukasi pada keluarga dan ananda bertiga. Bagaimana kita harus menyikapi adanya masa kenormalan baru ini. Kebetulan ananda saya usahakan untuk tidak melakukan perjalanan jauh dari rumah kecuali memang sangat penting. Sehingga saat keluar ke rumah keluarga, si Kakak jadi masuk angin.
Bagi saya, era new normal ini harus tetap disikapi dengan waspada. Anak-anak tetap saya biasakan untuk sering-sering mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Hal ini sebagai bentuk edukasi, jangan karena new normal life muncul maka seluruh pelajaran yang telah diajarkan dalam keluarga akan menguap dan hilang. Sehingga, perlu kiranya setiap anggota keluarga untuk saling mendukung dan mengingatkan demi kemaslahatan bersama.
Terkait dengan keberadaan berbagai orang yang mungkin memaknai new normal life ini dengan bebas keluar dan berjalan kemana saja, saya kurang sepakat. Saya masih memegang aturan bahwa, jikalau memang penting, bisa keluar rumah untuk Work From Office (WFO) misalnya, jikalau dirasakan masih bisa dilakukan di rumah tetap melakukan Work From Home (WFH). Akan tetapi, saya menyaksikan masih banyak sahabat dan teman-teman kita yang tetap menjalankan rutinitas hariannya, tentunya dengan menerapkan prosedur kesehatan ya? Kemudian, prosedur kesehatan dalam rangka upaya pencegahan covid-19 harus kita lakukan dengan semaksimal mungkin. Bukankan mencegah lebih baik daripada mengobati?
Nah, pentingnya edukasi new normal life pada keluarga serta tetap menjaga sikap dan waspada tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita kala memasuki era kenormalan baru dimana seluruh lini kehidupan kita juga bergerak untuk mensupport era kenormalan baru ini. Tetap bersemangat, berdoa dan semoga sehat selalu. Amin.
2 Comments. Leave new
Daku baru besok nih Teh mau keluar rumah buat kerja, biasanya WFH. Agak deg-degan, tapi tetep berdoa dan positif thingking jaga diri perlu banget
Amin Mbak. Beneran positif thinking perlu banget. Semoga sehat selalu Mbak