Hari ini hari ulang tahun Zahra. Ia ingin ulang tahun yang keenam tahun ini berlangsung lebih spesial dari tahun-tahun sebelumnya. Kebetulan Umi Zahra pintar membuat aneka macam kue dan roti, sehingga Zahra ingin membuat kue ulang tahunnya sendiri, tapi dengan bantuan Umi juga.
“Zahra sudah siap Mi” ucap Bela membetulkan letak kerudungnya. Zahra dan Umi akan berbelanja bahan-bahan roti di supermarket. Ada banyak bahan yang akan merekabeli, diantaranya tepung terigu, coklat bubuk, mentega, gula pasir, telur dan juga lilin ulang tahun.
“Zahra bantu Umi mengaduk tepung terigu dan coklat bubuk ya? Umi akan pecahkan telur-telur dalam mangkok” pinta Umi. Zahra mengangguk senang seraya mengaduk-aduk tepung terigu dan coklat. Umi memecahkan empat butir telur lalu mencampurnya dengan gula pasir dan mengaduknya dengan alat pengaduk kue namanya mixer. Setelah itu Zahra membantu Umi menuangkan mentega cair di adonan roti dan mengaduknya perlahan. Umi tersenyum karena Zahra sangat menikmati membuat roti di dapur.
“Nah, selanjutnya loyang roti dioles mentega dan dilapisi kertas ya nak” kata Umi pada Zahra. Dengan cekatan Zahra mengolesi loyang dengan mentega dan melapisinya dengan kertas. Lalu Zahra menuang adonan roti ke loyang berbentuk bulat dan Umi membantu Zahra meletakkan adonan roti ke dalam oven.
“Kita oven 30 menit ya” senyum Umi pada Zahra.
Tiga puluh menit kemudian. “Yipi…roti buatan Zahra sudah jadi Mi” Zahra berteriak girang.
“Yuk sekarang kita hias dulu agar roti ini tambah cantik” tambah Umi seraya mempersiapkan adonan hiasan roti Zahra. Kemudian Zahra dan Umi sibuk menghias roti dengan krim coklat dan melapisinya dengan potongan coklat yang diiris tipis-tipis dan tak lupa meletakkan buah ceri merah di atas tumpukan coklat. Terakhir Umi meletakkan lilin berbentuk angka 6 di tengah-tengah roti.
“Roti sudah jadi” kata Umi tersenyum.
“Wah…cantik sekali roti coklat ini ya Mi…hemmm…rasanya Zahra sudah tak sabar ingin mencicipinya” mata Zahra bersinar-sinar memandangi roti coklat nan cantik dihadapannya.
“Eit…tunggu Abi pulang dulu ya sayang” Umi mengingatkan. Zahra mengangguk dan memeluk Umi dengan erat.
“Selamat ulang tahun Zahra sayang” bisik Umi di telinga Zahra.