
Pernah merasakan bad mood Buk Ibuk dan Sahabat? Yap, ketika mengalami mood yang naik turun ini bawaannya males mau ngapa-ngapain. Mau ketik-ketik eh, ide berasa buntu, dengerin lagu dan nonton film pendek bisa menjadi alternatif pilihan untuk bersantai dan beristirahat sejenak. Pilihan saya jatuh pada menonton dua film pendek yang diinspirasi dari lagu.
Baru-baru ini saya menonton dua film pendek yang sudah lama tayang dan saya menontonnya melalui youtube. Kenapa film pendek? Saya menyukai tayangan-tayangan yang segera selesai, tak menggantung ala sinetron yang selalu penasaran dan harus menonton setiap hari. Film pendek bagi saya pribadi menghadirkan beberapa episode yang padat, tak bertele-tele, dan pesan yang disampaikan jelas segera dapat tertangkap.
Oh ya, saya menonton dua film pendek yaitu film Aku dan Mesin Waktu dan Bukti: Surat Cinta dari Starla yang diinspirasi dari lagu-lagu penyanyi ternama Indonesia yaitu Budi Doremi, Virgoun, Last Child, dan lagu dari Caitlin Halderman. Lagunya ada yang belum pernah saya dengar, dan walhasil terasa easy listening. Kedua film ini bergenre pra dewasa. Suka banget dengan akting tokoh utama perempuan dalam kedua film ini, yaitu: Caitlin Halderman yang berperan apik sebagai Sukma di film Aku dan Mesin Waktu, dan Starla di film Bukti: Surat Cinta dari Starla.
Nah, saatnya Buk Ibuk dan Sahabat menyimak sinopsis dari kedua film ini yaa
Aku dan Mesin Waktu

media youtube
“Aku sibuk mencari sesuatu yang sebenarnya udah aku punya dari dulu” (Sukma)
Film Aku dan Mesin waktu karya sutradara Upie Guava ini sarat makna. Awalnya saya belum paham mengapa judul film ini Aku dan Mesin Waktu. Film ini dibagi menjadi 4 episode, dan masing-masing diinspirasi oleh lagu Apakah ini Cinta oleh Caitlin Halderman, Lagu Menyerah oleh Last Child, Lagu Mesin Waktu oleh Budi Doremi, dan Lagu Orang yang sama oleh Virgoun.
Cerita bergulir antara Sukma (Caitlin Halderman) dan Rama (Refal Hady) yang telah 3 tahun membina hubungan serius. Rama sengaja menelepon Sukma untuk menanyakan persiapan masuk kerja di tempat baru. Perempuan cantik ini memulai hari pertamanya bekerja di sebuah kantor yang mengurusi berbagai pernak-pernik kegiatan para artis yang akan mengeluarkan album baru mereka. Sukma bekerja satu tim divisi kreatif dengan Bara Mahana (Fero Walandauw) seorang mantan vokalis band favorit Sukma di era SMP dulu dan ia ngefans banget dengan sang vokalis. Kini sosoknya ada di depannya.
Karakter Bara yang cuek membuat Sukma awalnya agak takut berkomunikasi, hingga saat ia pulang dan Bara mengantarnya pulang, Sukma berasa menjadi diri sendiri, ia bercerita tentang kekagumannya pada grub band Bara dan saat itu, Bara merasa ramah dengan sosok perempuan cantik ini. Waktu merubah segalanya. Pekerjaan keduanya serta merta membuat keduanya semakin dekat, saling mendukung untuk menyelesaikan goal pekerjaan mereka secara tak sengaja turut menumbuhkan rasa diantara keduanya. Akhirnya Rama merasakan perbedaan yang terjadi diri kekasihnya. Pertengkaran pun sering terjadi diantara keduanya.
Sebagai penggemar fotografi, Sukma selalu membawa kemana-mana kamera polaroid kesayangannya. Ia selalu menempel seluruh hasil foto-foto polaroidnya, termasuk hal-hal penting berbau Rama dan Bara. Waktu tiga tahun kebersamaan mereka lenyap dengan kehadiran seseorang di kantor Sukma. Rama memilih pergi dan memberikan kamera klasik yang diinginkan Sukma. Kemudian seorang teman Sukma meminjam kamera klasiknya, dan secara tak sengaja Bara merusaknya. Ia meminta maaf, namun Sukma merasa bahwa kamera klasik ini bukan hanya semata-mata dari mantan, melainkan ini kamera klasik yang mirip peninggalan ayahnya.
Aku dan Mesin Waktu ini menggambarkan perjalanan rasa cinta Sukma pada Rama dan Bara, sebuah cerita klasik tentang cinta segitiga. Waktu pun berjalan dan pada episode keempat, yaitu orang yang sama menjadi ending bahwa Sukma kembali pada Rama kekasihnya. Memang, tak ada yang sempurna dari setiap orang. Terkadang kita melupakan napak tilas kebersamaan yang terangkai dan memilih seseorang dari masa lalu, padahal ia belum tentu menghadirkan kebahagiaan yang sama. Sukma telah menyadari bahwa ia salah meninggalkan Rama demi mengejar kekagumannya pada sosok Bara, padahal ia telah melihat masa lalu dan masa depan dari sosok Rama. Ia sadar telah menyia-nyiakan sosok Rama demi sosok Bara yang datang secara tiba-tiba.
Baca juga: Film Akeelah and The Bee
Little House On The Praire: Film Drama Klasik Favorit
Bukti: Surat Cinta dari Starla

media youtube
Bulan tak lagi menampakan sinarnya,
bintang pun terjatuh,
tapi harapan muncul kemudian,
dikala kamu pergi,
dikala kamu menyerah,
itu kamu, tapi aku tidak (Starla)
Lagu Bukti yang dinyanyikan oleh Virgoun T. Putra ini sudah lama didengar, dan saya baru saja menyaksikan film pendek inspirisi dari lagu Virgoun yang dibuat pada tahun 2017, sebuah film apik karya Rudi Aryanto. Fim ini dibintangi oleh Caitlin Halderman sebagai Starla dan Jefri Nichol sebagai Hema.
Cerita dibuka oleh Starla yang menyusul Hema ke Yogyakarta sendirian. Starla merupakan gadis penyuka seni mural, dan ia sengaja mencari mural Hema dan menambahkan kata-kata sebagai pesan yang dipahami oleh Hema. Ia bertekad menyusul Hema dan menginginkan penjelasan mengapa Hema meninggalkannya. Starla sempat transit ke tukang servis mesin tik, sengaja menitipkan surat untuk Hema, dan berharap Hema membacanya.
Sedangkan Hema dari pagi hingga malam hari berusaha mencari keberadaan Starla saat ia membaca pesannya melalu mural, ia menyempatkan menanyakan mesin ketik yang diservisnya dan menemukan surat Starla disana. Hema semakin yakin bahwa Starla ada di Yogya untuk menyusulnya. Pencarian Hema membuahkan hasil. Akhirnya ia menemukan jejak Starla, yaitu di tembok-tembok mural hasil karyanya. Starla menginginkan jawaban mengapa Hema pergi meninggalkannya. Ada banyak hal yang Hema sembunyikan yang tak dimengerti oleh Starla. Starla beranggapan bahwa kedatangannya menemui Hema adalah bukti bahwa ia serius dengan hubungan mereka. Di sisi lain, Hema sangat khawatir Starla pergi tanpa pamit.
Cerita yang dibagi pada 5 episode ini menyoroti persoalan kebersamaan keduanya, teka-teki sosok Hema hingga akhirnya Starla dijemput paksa oleh anak buah Papanya karena keluarganya tak setuju dengan hubungan mereka, sehingga mereka berpisah. Lalu Hema mulai membaca seluruh surat-surat cinta Starla yang sengaja diberikan padanya.
Film Bukti: Surat Cinta dari Starla ini menggambarkan model percintaan dua anak remaja yang beranjak dewasa yang cukup unik, yakni menggunakan media surat, disaat teknologi ponsel sudah ada. Keduanya berusaha memahamkan satu sama lain bahwa hubungan harus dibangun dengan adanya pemahaman satu sama lain, walaupun sebenarnya orang tua Starla tidak menyetujui hubungan mereka, namun Starla berusaha untuk memberikan bukti bahwa ia serius membangun hubungan. Walaupun pada akhirnya perpisahan yang terjadi diantara mereka.
Nah, Ibuk-ibuk dan Sahabat, ternyata dalam film juga terselip pesan yang perlu kita tangkap dan menjadi pelajaran dalam hidup. Saatnya bersemangat kembali, karena waktu bersantai sudah lewat dan back to laptop lagi. Semoga suka dengan review kedua film di atas yaa.
32 Comments. Leave new
Manusia hanya bisa berencana dan mendoakan semoga lancar dan berkah atas semua niat dan usahanya. Nobar dengan keluarga besar emang heboh bikin siwer. Tapi kesempatan langka juga untuk bisa menggendong buah hati ya…
Siip Teh
Di bagian lirik lagunya auto ikut nyanyi saya..Ya ampun lagunya memang viral di masanya ya. Penasaran kalau dibikin versi film pendeknya. Cus ah cari Youtube, pengin nonton juga.
Makasih reviewnya, Mbak. Detil dan bagus:)
Yuk Mbak. Terima kasih kembali Mbak Dian.
film aku dan mesin waktu bikin penasaran nih, perasaan ternyata bisa berubah ya kalo film starla itu sekuel kah mba? Pernah juga lihat film starla tp pemainnya beda
Kayaknya hampir mirip-mirip deh Mbak.
Meski nggak nonton jadi tahu pesannya
Perlu nonton nih Kak
Kereeen kak ulasannya. Bikin film sekarang bisa terinsipirasi dari mana saja ya, kehidupa sehari-hari, novel, bahkan lagu seperti yang kakak ulas di atas. Intinya film tersebut harus sarat makna agar nggak sekadar film.
Setuju Kak, agar pasca nonton bisa mengambil apa sih pesan yang tersirat alam film.
Langsung terngiang-ngiang dengan lagu surat cinta untuk Starla hehehe. Kenal lagu ini justru dari Pak Suami.. Ternyata ini ya ceritanya.. Btw, saya justru tertarik dengan “Aku dan Mesin Waktu”, walaupun isinya klasik tp spertinya menghibur ya Mbak..
Sama Mbak, terhibur banget dan real terjadi juga.
Kok unik banget ya, aku baru tau ternyata ada beberapa film yang inspirasi ya dari lagu. Menarik ditonton ni
Hayuk, buruan nonton Mbak
Langsung save deh kalo ada film2 pendek begini 😀 bisa menikmati hiburan tanpa berlama2. Film kedua bertemakan seni, aku suka nih, bisa sekalian menambah wawasan
Iya nih Mbak, film pendek bikin happy, soalnya cepet selesainya.
menarik mbak rekomnya, jadi ingin nonton filmnya walaupun garis merah ceritanya sama ya cerita tentang orang ketiga, saya juga sedang ga mood nih, mencari inspirasi supaya tangannya bisa menari lagi di atas keyboard hehe
Siip Mbak, selamat nonton deh.
Wah iya, lagu surat cinta dari Starla ini emang booming banget dulu ya mbak
Pantas kalau jadi inspirasi cerita film pendek
Iyah Mbak
Kadang keinginan dan kebutuhan memang bersinggungan, jarang ada yang bisa membedakan. Dari film ternyata ada banyak hal yang bisa diambil hikmahnya. Harus lebih banyak belajar nih!
Belajar dari fenomena yang terjadi yah.
Sy suka lagu surat cinta untuk starla. keren sih ya dr lirik lagu terinspirasi utk bikin film pendek
Iyak Mbak, lagunya oke banget nih.
Pernah banget ngerasa jenuh.
Biasanya aku kalo jenuh nonton drakor, beralih ke film. Kalo jenuh juga ke variety show. Tapi ini seru banget nonton drama pendek yang penuh makna. Enaknya tuh cepet tersampaikan maksudnya apa yaa.. Jadi gak perlu nunggu lamaaaa..
Betul Mbak, to the point jadinya.
Surat cinta untuk starla, favorit sih baik yang pertama maupun yang kedua. Aku suka angel videonya kek nyaman gitu berasa pengen menjejaki kotanya.
Heem Mbak, berasa ke Jogja lagi yaa.
KIsah cinta segitiga antara Sukma, Bara, dan Rama ini agak sering dijumpai di kehidupan nyata. Jadi berasa relate dengan film pendeknya. Kita biasanya lebih tertarik dengan yang baru hadir daripada yang sudah menemani bertahun-tahun. Mirip kayak MV-nya Adu Rayu bukan, sih?
Heem, kayak MV nya Adu Rayu Mbak.
Auto pingin nyari filmnya, kita satu selera mba, saya juga suka sekali dengan film pendek karena langsung dapat klimaksnya. Suka juga dengan tayangan hiburan yang sedang in saat ini, yaitu web series. Thanks mba for sharing.
Sama-sama Mbak. Yuk, buruan cuz nonton Mbak.