Menapaki kehidupan bagiku seolah membawa nuansa baru. Mengukir cita dan asa adalah salah satu mengapa aku berdiri saat ini. Terlahir sulung dari 4 bersaudara membuatku ingin membuat Papa dan Mama bahagia. Beliau berdua yang tak pernah berhenti mengulas senyum seraya mengirimkan segenap rasa dan hangatnya kasih sayang, sehingga salah satu harapan terbesarku adalah membahagiakan kedua orang tua, keluarga dan orang-orang di sekitarku.
Dalam hidup, saat menginginkan sesuatu, atau meraih sesuatu pastinya akan bertemu yang namanya pengorbanan, apapun keinginan itu. Bagiku, menginginkan sesuatu itu sah-sah saja, bermimpi itu boleh-boleh saja, karena sejatinya setiap orang berhak punya mimpi-mimpi besarnya.
Sebenarnya ada banyak mimpi-mimpi besar yang masih kukejar. Mimpi masa kecil yang menjelma nyata tepatnya dalam kehidupanku. Dulu, menjadi dosen merupakan cita-cita karangan anak kecil yang tertulis di buku album kenangan semasa SD. Alhamdulillah, aku berhasil meraihnya. Berbagai pencapaian hidup sebenarnya telah teraih, walau terkadang aku menganggapnya biasa-biasa saja.
Nah, penasaran dengan pencapaian tertinggiku saat ini? Yuk, simak sampai habis yaaa?
Pencapaian tertinggiku saat ini adalah sebagai berikut:
1. Menjadi Seorang Pendidik
Menjadi pendidikn dengan berusaha menjadi sosok yang mengedukasi dan mengisnspirasi, walaupun bicara soal inspirasi tak semua orang tahu apa yang terjadi di balik layar kesuksesan hidup yang terjalani. Sehingga menjadi manusia yang bermanfaat adalah jargon hidupku dengan menerapkan 3 hal, yaitu usaha, doa, dan tawakkal, karena kita hanya menjalani skenario kehidupan yang telah Allah berikan.
2. Menebar Senyuman
Alhamdulillah walau masih sedikit, aku telah memberikan Papa dan Mama senyuman, bahwa tak ada doa dan usaha yang sia-sia. Beliau berdua sangat mendukung pendidikan putra-putrinya dan selalu memberikan motivasi untuk perjalanan studi dan karirku dan adk-adik. Masih terlintas dalam ingatan bagaimana haru saat beliau melihatku meraih asa dan cita selama ini. Begitu pula dengan orang-orang terdekat, suami dan ketiga ananda, sedapat mungkin memberikan kebahagiaan kepada mereka semua.
3. Meminimalisir Perbedaan
Menjadi sosok yang minim konflik adalah salah satu hal penting dalam hidupku. Aku belajar banyak untuk menghargai perbedaan ini, tak hanya berbeda selera atau pilihan, perbedaan individu telah malang-melintang dalam hidupku. Aku berusaha memberikan prespektif bahwa dengan berbeda kita bisa bersatu dan menjalani hidup dengan bahagia. Hal inilah yang terjalani dalam hidupku dengan berinteraksi bersama berbagai perbedaan individu yang ada di sekelilingku.
Jadi, 3 pencapaian terbesar dalam hidupku diatas tak mungkin ada tanpa izin Allah SWT, apapun itu. Saat ini menjalani episode hidup penuh dengan kebahagiaan adalah penting bagiku, sebab bahagia akan membawa semua keadaan menjadi indah, apa yang diinginkan tercapai dan menularkan virus kebaikan pada sesama.
#BPNRamadan2021