Pagiku menjelang, dan aku baru sadar jika jauh dari rumah, tepatnya di kediaman mertua di Indonesia Timur. Matahari tersenyum hangat dan inilah saat yang tepat untuk jalan-jalan ke hutan. Aku bersama suami, Paman dan keponakan berjalan menuju hutan yang cukup rimbun. Para warga di daerah Flores ini masih sering bercocok tanam di hutan. Bagi mereka hutan sumber makanan, sehingga mereka selalu menanam berbagai hasil makanan, mulai sayuran, singkong, kopi, melinjo, pepaya dan talas. Karena mereka kerap bercocok tanam bersama-sama keluarga besar mereka, laki-laki dan perempuan, para ayah dan ibu berganti ke kebun, sawah hingga membuka hutan dan menanaminya dengan berbagai tanaman pangan yang dihasilkan, minimal untuk kebutuhan sehari-hari keluarga mereka.https://walhi.or.id
Salah satu sumber makanan hutan yang mereka gunakan adalah talas. Tanaman dari golongan umbi-umbian dengan nama latin Colocasia Esculenta ini diperkirakan telah ditanam manusia jauh sebelum padi ditanam. Hanya keluarga suamiku yang hanya mengolah talas menjadi makanan nasi, yaitu dengan cara mengukusnya dan dicocol dengan sambal matah yang mengandung jeruk. Hem, rasanya pedas, segar dan bikin siapa saja yang ingin menyantapnya termasuk aku.
Dulu saat saya masih anak-anak, saya cukup berhati-hati dengan umbi talas ini, pasalnya semasa kecil sering bermain-main dengan talas, walhasil tangan saya gatal semua. Sehingga saat mengudapnya saya lebih memilih sedikit demi sedikit, takut gatal. Tapi kini, saya terbiasa menyantapnya tanpa takut gatal. Oh ya, talas memiliki zat yang bernama oksalat, yaitu zat yang berbentuk seperti jarum dan tak larut dalam air, sehingga butuh kecermatan dalam mengolahnya. Tips cara memasak agar talas ini agar tidak gatal di lidah, yaitu cukup dibersihkan dengan garam. Kalian, perlu membersihkan getah talas dengan garam lalu cuci bersih. Nah, talas siap dikukus atau diolah menjadi hidangan lainnya.
Semasa saya kecil dulu, umbi talas cukup diolah dengan cara dikukus saja, namun sekarang umbi talas bisa dibuat dalam berbagai bentuk makanan. Makanan olahan dari umbi talas favorit saya adalah keripik talas. Keripik ini pas banget menemani waktu santai saat di kantor dan di rumah. Selain rasanya renyah, agak asin yang pasti pengennya ngemil terus, dan dipastikan kalian nggak akan teriak. Keripik ini pas banget menemani kalian semua lho. Selain kripik, talas bisa diolah menjadi jajanan kekinian seperti kolak, bolu, hingga es.
Talas, dari segi penampilan biasa-biasa saja ya? Ternyata ia punya segudang manfaat, diantaranya:
1. Mencegah Berbagai Penyakit Berat, seperti Jantung dan Kanker
Talas mengandung serat, kalium dan antioksidan tinggi, sehingga dapat mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Antioksidan dalam talas ini adalah polifenol, vitamin C dan vitamin E yang dapat mengurangi resiko penyakit kanker.
2. Menjaga Gula Darah Tetap Normal
Talas dengan kandungan karbohidrat yang kompleks dipercaya dapat mencegah penyakit diabetes yang disebabkan oleh kadar darah yang tinggi. Sehingga dengan mengkonsumsi talas dapat menjaga kestabilan darah.
3. Membantu Menjaga Berat Badan Ideal.
Nah, talas cocok untuk kalian yang sedang program diet karena mengandung karbohidrat dan kaya akan serat. Dengan mengkonsumsi talas dapat membuat kalian kenyang dan terhindar dari ngemil.
Wah, manfaat talas ini ternyata banyak banget ya? Apalagi dengan kandungan talas yang kompleks membuat kalian nggak perlu ragu lagi untuk mengkonsumsi talas ini sampai kapanpun, namun tetap wajar ya?
#PulihkanIndonesia #RimbaTerakhir #WALHIXBPN #HutanSumberPangan #BlogCompetitionSeries
3 Comments. Leave new
Nahiya ya… Nyiangin talas aja cukup lumayan butuh keahlian. Biar ga gatel kalo salah treatment. Tapi kalo udah dijadiin sayur.. Astagaa…nambah pun ga terasa
Iya Mbak…perlu keahlian khusus ya?
Betul Mbak…gatalnya itu yang nggak tahan ya? tapi enak banget pas ready dimakan.