Pernahkan Bunda merasa lelah pasca melahirkan? Tiba-tiba Bunda merasa sedih, serasa hidup hanya dihabiskan untuk mengurusi anak, seakan tak mendapat dukungan dari suami, terutama di awal-awal di awal-awal memberi ASI ananda??? Kalau jawabannya pernah, sebenarnya Bunda telah mengalami yang namanya “Baby Blues”.
Sebenarnya apa yang dinamakan dengan Baby Blues itu? Baby Blues adalah perasaan-perasaan yang muncul pada seorang ibu pasca melahirkan bayinya. Perasaan-perasaan ini bentuknya bisa bermacam-macam Bunda, seperti perasaan capek, sedih, marah, kesal, hingga tak ingin mengurusi bayinya. Jikalau perasaan-perasaan ini dipelihara yang ada nanti akan memberikan efek buruk pada psikologis Bunda dan si bayi.
Coba para Bunda flash back sejenak. Saat melahirkan semua keluarga, sahabat dan tetangga banyak datang untuk memberikan selamat atas kelahiran bayi baru. Perasaan senang semakin membanjiri keadaan seorang Bunda, akan tetapi ketika waktu-waktu untuk menjenguk baayi baru berakhir, maka waktu yang tersisa Bunda merasakan bahwa ia sendiri yang mengurus bayi dari pagi hinggga malam ditambah waktu bergadang. Tak jarang hal ini dapat menimbulkan efek negatif pada diri Bunda.
Nah, ada beberapa hal yang harus Bunda waspadai saat Baby Blush mulai menyerang. Oleh karena itu, perlu adanya hal-hal yang harus dilakukan untuk membuat Bunda bahagia pasca melahirkan, yaitu sebagai berikut:
- Berbagi peran menjaga bayi
Kalau buatnya berdua, seharusnya menjaganya juga berdua ya Bund? Nah, perlu adanya kesepakan dari awal bahwa berbagi peran antara Bunda dan Ayah itu penting banget. Sehingga tugas-tugas menjaga bayi bisa dibagi juga. Coba bayangkan jika si Ayah hanya bertugas cari nafkah di luar rumah dan semua persoalan bayi ia berikan pada si Bunda, tentunya beban Bunda makin bertambah. Hal ini makin membuat Bunda sedih jikalau si bayi punya kakak, maka perhatian si Bunda pastilah akan terbagi dan tak mudah bagi sang Bunda untuk membagi perhatian kepada adik bayi, si kakak dan juga suami. Apalagi untuk Bunda baru ia akan membutuhkan waktu perlahan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan keberadaannya.
- Bunda perlu ‘me time’
Berbagai teori bilang, kalau terlalu lelah, sakit itu berarti sedang butuh sesuatu yang santai dan rileks. Yap! Bunda butuh ‘me time’ artinya butuh relaksasi, seperti dipijit, bersantai sembari meminum dan mengudap makanan favorit, dan sesekali mengerjakan hobi. Hal ini sebenarnya untuk membuat si Bunda kembali bersemangat dan fresh untuk memberi pengasuhan kepada anak.
- Bunda perlu istirahat cukup
Istirahat itu sangat berharga. Jikalau Bunda terlalu lelah, ujung-ujungnya akan merusak suasana damai antara Bunda dan adik bayi. Oleh sebab itu dukungan Ayah untuk menjaga si bayi bergantian terutama di malam hari, sangat diperlukan sehingga si Bunda dapat beristirahat dengan aman.
- Bunda perlu dijauhkan pada kata-kata negatif
Nah, saat Sang Bunda lelah, ia butuh kata-kata yang mendukung posisinya saat itu. Sebagai ibu yang mnegurus bayi dari pagi hingga malam ia butuh motivasi yang membuatnya tetap merasa diperhatikan, sehingga memantik hormon-hormon bahagia pada diri Bunda. Hal ini pas banget bagi Bunda yang menyusui bayinya. Awal-awal saat menyusui terkadang Asi keluar sedikit atau tidak keluar, dalam hal ini si Bunda butuh dukungan agar ia bisa memberikan asi pada bayinya. Jikalau yang didapatkan kata-kata negatif, seram dan kasar, aka membuatnya down dan pada akhirnya ia menyerah pada keadaan.
- Memotivasi diri sendiri
Sebenarnya perasaan Baby Blues itu dapat dihalau dari sisi Bunda itu sendiri, dengan banyak mendekatkan diri pada Allah SWT, memperbanyak doa, dan ia menyadari secara ikhlas tentang keberadaan dirinya sebagai seorang Bunda, maka Insya Allah akan memberikan motivasi dan semangat untuk terus memberikan hal yang terbaik bagi bayi dan keluarganya.
Nah, inilah 5 hal yang harus dilakukan bagi para Bunda untuk mencegah Baby Blues datang. Semoga bermanfaat.
(Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing ‘Perempuan Menulis Bahagia’)