Saya pernah mengalami episode Ramadan berkesan yaitu pada
tahun 2006. 13 tahun yang lalu tepatnya dua tahun setelah saya menikah. Saya
menikah pada tahun 2004 dengan seorang laki-laki yang memiliki banyak
perbedaan, beda budaya tepatnya. Menikah dengan laki-laki asal Flores Nusa
Tenggara Timur. Entah angin apa yang membawa saya, gadis berdarah Jawa Madura memutuskan menikah dengan orang Flores.
tahun 2006. 13 tahun yang lalu tepatnya dua tahun setelah saya menikah. Saya
menikah pada tahun 2004 dengan seorang laki-laki yang memiliki banyak
perbedaan, beda budaya tepatnya. Menikah dengan laki-laki asal Flores Nusa
Tenggara Timur. Entah angin apa yang membawa saya, gadis berdarah Jawa Madura memutuskan menikah dengan orang Flores.
Saat pernikahan, keluarga suami tidak bisa hadir, jarak
yang jauh, ditambah dengan keuangan yang tak memungkinkan membuat suami menikah
dengan dihadiri satu saudara dari Flores yang sedang mencari ilmu di pondok
pesantren di Malang. Intinya, saya tidak tahu bagaimana keluarga dari pihak
suami, hanya bermodalkan menelepon yang harganya menguras kantong kami (saya
dan calon suami).
Selepas lulus S2, saya ikut tes cpns di tahun 2005 dan
Alhamdulillah diterima. Tahun 2006 saya nekad pinjam uang dan ingin bertemu
dengan keluarga suami. Sedangkan suami sudah hampir 10 tahun tidak pulang, dan
ini kepulangannya yang pertama sebagai orang yang sudah sarjana dan membawa
istri.
yang jauh, ditambah dengan keuangan yang tak memungkinkan membuat suami menikah
dengan dihadiri satu saudara dari Flores yang sedang mencari ilmu di pondok
pesantren di Malang. Intinya, saya tidak tahu bagaimana keluarga dari pihak
suami, hanya bermodalkan menelepon yang harganya menguras kantong kami (saya
dan calon suami).
Selepas lulus S2, saya ikut tes cpns di tahun 2005 dan
Alhamdulillah diterima. Tahun 2006 saya nekad pinjam uang dan ingin bertemu
dengan keluarga suami. Sedangkan suami sudah hampir 10 tahun tidak pulang, dan
ini kepulangannya yang pertama sebagai orang yang sudah sarjana dan membawa
istri.
Hari yang ditentukanpun tiba. Suami memutuskan naik kapal
laut dengan pertimbangan tiket agak murah dibanding pesawat. Ini adalah
pengalaman pertama dalam hidup saya naik kapal laut saat Ramadan.
laut dengan pertimbangan tiket agak murah dibanding pesawat. Ini adalah
pengalaman pertama dalam hidup saya naik kapal laut saat Ramadan.
![]() |
Foto di atas kapal |
Minggu kedua Ramadan saya dan suami bertolak menuju
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Saat itu suasana sangat ramai dan hampir 90%
yang saya lihat adalah wajah-wajah orang Flores yang khas dan kesemuanya punya
satu tujuan, yaitu pulang kampung.
Alhamdulillah perjalanan kapal lancar jaya. Saya dan
suami naik kapal penumpang “Mentari” yang sangat besar. Alhamdulillah, saya
mendapat tempat di dekat pantry dan ber AC, satu-satunya ruangan yang ber ac,
lagi-lagi berkah Ramadan.
suami naik kapal penumpang “Mentari” yang sangat besar. Alhamdulillah, saya
mendapat tempat di dekat pantry dan ber AC, satu-satunya ruangan yang ber ac,
lagi-lagi berkah Ramadan.
Saya merasakan puasa dan tarawih di dalam kapal.
Perjalanan 3 hari 2 malam ini sempat membuat saya mabuk laut usai solat
tarawih. Alhamdulillah saya baik-baik saja, hanya kulit wajah terkelupas sebab
air payau dalam kapal.
Perjalanan 3 hari 2 malam ini sempat membuat saya mabuk laut usai solat
tarawih. Alhamdulillah saya baik-baik saja, hanya kulit wajah terkelupas sebab
air payau dalam kapal.
Puasa dalam perjalanan itu kadang-kadang enak ndak juga
tidak enak. Enaknya kita seperti penumpang yang tanpa kegiatan, alias istirahat
mulu ha ha, lalu saat buka puasa di kapal, aduhai…menunya minimalis banget,
nasi plus sepotong ikan. Kadang banyak penumpang yang lebih suka membuat mie
rebus.
tidak enak. Enaknya kita seperti penumpang yang tanpa kegiatan, alias istirahat
mulu ha ha, lalu saat buka puasa di kapal, aduhai…menunya minimalis banget,
nasi plus sepotong ikan. Kadang banyak penumpang yang lebih suka membuat mie
rebus.
Perjalanan berakhir di pelabuhan Maumere Flores saat dini
hari. Saya dan suami berkesempatan solat subuh di salah satu rumah kenalan
saudara di kota Maumere. Jam 7 pagi saya pun menuju kecamatan Mbay. Lalu menuju
kecamatan Marpokot di rumah Om suami semalam. Esok harinya saya menuju kampung
suami di kecamatan Riung. Perjalanan kurang lebih dua jam.
hari. Saya dan suami berkesempatan solat subuh di salah satu rumah kenalan
saudara di kota Maumere. Jam 7 pagi saya pun menuju kecamatan Mbay. Lalu menuju
kecamatan Marpokot di rumah Om suami semalam. Esok harinya saya menuju kampung
suami di kecamatan Riung. Perjalanan kurang lebih dua jam.
Alhamdulillah saya sampai dan bertemu dengan keluarga
suami dengan sambutan yang sangat hangat. Selanjutnya saya tinggal di rumah
Mama dan Kakek suami di Mboras dan kadang-kadang di rumah Bapak suami di Desa
Riung.
suami dengan sambutan yang sangat hangat. Selanjutnya saya tinggal di rumah
Mama dan Kakek suami di Mboras dan kadang-kadang di rumah Bapak suami di Desa
Riung.
Saya mengalami suasana baru, orang-orang baru dan
pengalaman berbaur bersama masyarakat di sana. Saya diminta mengisi pengajian
di bulan Ramadan. Alhamdulillah keluarga suami bolak-balik dating berkunjung
untuk bertemu kami.
pengalaman berbaur bersama masyarakat di sana. Saya diminta mengisi pengajian
di bulan Ramadan. Alhamdulillah keluarga suami bolak-balik dating berkunjung
untuk bertemu kami.
Selain itu, keadaan yang minimalis melanda saya. Saya
yang terbiasa tinggal di kota tiba-tiba menuju daerah yang baru dimana listrik
belum ada dan pasokan air kurang. Sehingga saya sering ke desa sebelah untuk
mandi.
yang terbiasa tinggal di kota tiba-tiba menuju daerah yang baru dimana listrik
belum ada dan pasokan air kurang. Sehingga saya sering ke desa sebelah untuk
mandi.
Pengalaman baru saya selama di Flores, saya mendapat
banyak keluarga, berkenalan dan belajar adat istiadat mereka. Saat buka dan
puasa secara bersama-sama. Mereka saling membantu dan rasa kekeluargaannya
sangat tinggi.
banyak keluarga, berkenalan dan belajar adat istiadat mereka. Saat buka dan
puasa secara bersama-sama. Mereka saling membantu dan rasa kekeluargaannya
sangat tinggi.
![]() |
Foto bersama keluarga suami |
Selama puasa saya berkunjung dari satu rumah saudara
suami ke rumah lain, terkadang mereka mengundang kami buka bersama dan memberi kami makanan buatan mereka.
Puasa di kampung suami tak akan pernah kulupakan, sebab
hingga kali ini saya belum menginjakkan kaki ke Flores lagi, disebabkan harus
menjaga anak-anak yang masih kecil.
hingga kali ini saya belum menginjakkan kaki ke Flores lagi, disebabkan harus
menjaga anak-anak yang masih kecil.
Suatu hari, saya akan datang lagi. Senyuman kalian tak
akan terlupakan.
akan terlupakan.
Note: Foto-foto di atas adalah foto di tahun 2004 yang saya foto ulang.