Baper. Kata-kata satu ini mencuat sekitar tahun 2018-2019 an ya Bund? Meminjam istilah para kaum milenial, kata “Baper” kepanjangan dari bawaan perasaan, alias apa-apa dirasakan, sedikit-sedikit dirasakan, sehingga akal sehatnya ‘sengaja’ mundur pelan-pelan digantikan perasaan. Biasanya, yang sering baperan adalah kaum hawa. Entah kenapa perempuan lebih suka baper di banding laki-laki.
Setiap perempuan menurut saya pernah merasakan bapaer. Baper ini semacam keadaan berdasarkan kondisi yang terjadi, dimana perempuan berada pada suatu kondisi dan titik yang membuatnya sedih, kesal dan marah, misalnya salah paham tentang suatu topik, mendadak tersinggung, sakit hati dan menarik diri dari pergaulan.
Nah, Bunda sebagai perempuan yang katanya sering baper, perlu tahu sebab-sebab apa yang membuat biasanya baper itu muncul seperti hal-hal berikut ini sekaligus dengan solusinya ya?:
- Iri Hati

https://www.pexels.com
Penyakit hati yang satu ini kerap mengganggu manusia. Biasanya kejadian yang menyebabkan iri adalah tatkala seseorang entah itu sahabat, teman, tetangga dan siapa pun mendapatkan kebahagiaan, lebih tepatnya rezeki. Nah, secara tak langsung kadang hati kita tak rela, sakit hati karena mereka mendapatkan kebahagiaan ya Bund? sedangkan kita sering bertanya-tanya apa sebab yang menyebabkan kita nggak mendapatkan hal yang sama, seakan dewi Fortuna tak berpihak pada kehidupan kita. Iri hati ini terselip tipis-tipis dan bisa buat kita baper sekaligus menambah penyakit hati.
Solusinya adalah Kita harus segera menyadari bahwa apapun yang kita lakukakan jikalau itu belum sukses, maka memang Allah sedang menguji kita, memberi kita pelajaran berharga untuk lebih bersabar dan menerima. Sehingga, siapapun yang mendapatkan kebahagiaan sebenarnya kita juga layak untuk mendapatkannya, hanya saja waktunya Allah yang maha tahu. Oleh sebab itu, jauhi sifat iri dengan bahyak bermuhasabah pada diri kita. Ciptakanlah kebahagiaan menurut versi kita oke Bunda?
- Sedih
Sedih dapat terjadi pada siapapun dan dalam kondisi apapun. Saat kita sedih, misalnya seringkali yang terjadi wajah kusut, berasa menahan beban, makan tidur tak nyaman, semuanya serba nggak nyaman. Keadaan sedih yang berkepanjangan dapat membuat psikologis kita tidak bagus. Jadi, saat sedih, sedihlah yang sedang-sedang saja, jangan terlalu tenggelam pada kesedihan yang berkepanjangan ya Bunda?, karena kalau sedih yang berlarut-larut akan membuat Bunda malas beraktivitas dan menurus banyak hal. Selain itu sedih bisa juga terjadi saat kita sedang nonton serial drama televisi atau film atau lagi baca buku dan baper…duuh beda lagi yah ceritanya, ini sedih biasa saja ya Bund? Paingan mewek aja.
Solusinya: sedih boleh namun kita perlu bangkit dari kesedihan ya? Buatlah hidup ini indah, jangan terlalu dirundung kesedihan yang membuat masa depan kita tidak berujung dipenuhi kebaikan. Lebih baik terus berkarya dan banyak mendekatkan diri pada Allah sepakat Bund?
- Marah

https://www.pexels.com
Saat marah yang terbayang adalah bagaimana kita bisa melampiaskan kemarahan pada seseorang yang telah membuat kita marah. Seringali marah tersulut sebab sebuah peristiwa seperti salah paham, tersinggung dan sebagainya.
Solusinya: Marah boleh namun kita perlu mengendalikannya engan segera. Boleh marah namun dengan marah yang cantik, yaitu segera menyelesaikannya dengan hal-hal yang membuat diri kita bahagia.
Nah, 3 hal diatas seringkali membuat para perempuan menjadi baper. Sebenarnya di tangan Bunda sendirilah kita bias menjadi perempuan yang strong dan no baper yang berlebihan. Jadi baper boleh, namun jangan berlebihan dan Bunda seyogyanya bias memanage hati dan perasaan dengan baik. So, stay with happiness is almost ya Bunda.
(Tulisan ini diikutsertakan dalam blog challenge Indscript Writing ‘Perempuan Menulis Bahagia’)