Di era yang serba modern ini hampir semua perlengkapan rumah tangga hingga pernak-perniknya dan apapun bisa dimiliki oleh setiap orang, terlepas orang tersebut secara ekonomi mampu atau kurang mampu. Salah satu hal yang harus kita lakukan dalam keadaan kondisi apapun hidup kita adalah bersyukur. Mensyukuri nikmat yang telah Allah limpahkan pada kita tanpa melihat apapun nikmat yang diberikan Allah kepada orang lain. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa nikmat Allah itu tak terhingga. Dengan bersyukur maka kita lebih mudah dalam menjalani hidup.
Setiap manusia pasti ingin memiliki sesuatu, misalnya barang-barang atau jabatan dan sebagainya yang melekat pada dirinya. Nah, seringkali kita melupakan bahwa Allahlah yang membuat kita itu punya segala sesuatu baik itu rumah, perabotan, anak, uang hingga jabatan tertentu. Kita seringnya lupa untuk bersyukur, Padahal dengan bersyukur maka Allah akan menambah nikmat yang diberikan. Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7:
“لئن شكرتم لأزيد نكم ولئن كفرتم إن عذابي لشديد”
yang berarti: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
(Referensi: https://tafsirweb.com/4053-surat-ibrahim-ayat-7.html)
Jadi bersyukur itu sesungguhnya mudah, ia memelukan pusaran energi hanya berserah diri dan puas (qanaah) terhadap apa yang telah Allah beri kepadanya. Misalnya belum punya rumah, mungkin memang Allah belum waktunya memberinya rezeki rumah, namun manusia tetap berusaha dan berdoa agar Allah akan memberinya rumah.
Jadi, lupakan untuk melihat kehidupan orang lain, yang memang rumput tetangga terlihat lebih hijau. Berikut ada tips cara kita mensyukuri nikmat Allah:
1. Ubah Paradigm Berpikir
Paradigma berpikir kita harus diubah. Kalau dulu mengira kita sukses dan punya apapun berdasarkan kekuatan dan kemampuan yang kita miliki, padahal semuanya milik Allah. Jadi tak perlu berbangga diri, karena semuanya hanya titipan Allah. Ubah paradigm berpikir, bahwa apa yang kita lakukan selama ini ada campur tangan Allah.
2. Qanaah Pada Apa yang Telah Diraih
Qanaah atau puas terhadap pencapaian diri ini perlu diterapkan pada kehidupan kita sehari-hari. Apapun itu, pencapaian dan sampai titik mana kita mengusahakan sesuatu harus kita apresiasi dan puas karena dengan memahami kemampuan kita, kita qanaah pada apa yang kita raih dan miliki Insya Allah akan membawa kita untuk selalu ikhlas dan menerima.
3. Libatkan Allah Dalam Hidup Kita
Hidup kita dan apa yang ada dalam dunia ini semuanya milik Allah. Libatkan Allah dalam setiap pekerjaan, maka insya Allah akan menambah nikmat bersyukur pada Dzat yang memiliki hidup kita.
Jadi Narablog, bersyukur itu perlu setiap saat kita lakukan. Cobalah mengingat-ingat betapa banyak nikmat Allah yang telah diberikan pada diri kita dari bangun tidur hingga tidur lagi. Oleh sebab itu dengan banyak bersyukur Insya Allah akan semakin bertambah nikmat kita. Nikmat itu tak hanya digambarkan dalam bentuk uang, barang dan jabatan yang kita miliki, namun lebih luas daripada itu semua, seperti nikmat hidup, nikmat kesehatan, nikmat punya anak dan bisa merasakan enak saat mencicipi makanan dan berbagai keadaan. Saat kita terbiasa untuk mensyukuri hal-hal yang besar hingga terkecil dalam hidup kita, yakinlah bahwa kita tak akan sibuk mengurusi nikmat orang lain. Cukup mengurus nikmat sendiri dan qanaah atas apa yang telah Allah beri dalam kehidupan kita. Semoga bermanfaat.
#ODOPISB2020
#IndonesianSocialBlogpreneur
2 Comments. Leave new
Keren banget, Mbak.
Bener adanya apapun yang menjadi milik kita ini hanyalah titipan ALLAH.
Untuk manusia yang memang tidak mudah puas dan ibarat minum air garam selalu haus, hal seperti ini harus dilatih dengan paksa, ya…
Benar Mbak, semua hanya titipan Allah saja.