Aku terjatuh lagi di kubangan itu
Bau anyir darah menyeruak
Menghipnotisku untuk berurai airmata
Mawar-mawar merah itu telah terkulai
Terkoyak tertusuk duri-duri
Menenggelamkan sukmaku untuk berontak
Apakah ini nasibnya???
Duhai kepongahan dunia
Duhai terajamkan nalurimu?
Duhai membatulah nuranimu?
Mawar-mawar itu bergelimang merah
Tergolek lemah bernisan darah
Aura ketakutan menhantui perasaannya
Mawar-mawar merah itu telah tiada
Waktu telah menggulungnya bersama rasa sakit
Akibat luka-luka yang tertoreh begitu saja
Semburat senja tetap tak menghapus mendungku
Mawar-mawar merah itu tetap bersinar
Semerah darah kegigihannya
Bersenyawa dengan rindunya.
Malang, 29 Januari 2013