Aku
terjatuh lagi di kubangan itu
terjatuh lagi di kubangan itu
Bau
anyir darah menyeruak
anyir darah menyeruak
Menghipnotisku
untuk berurai airmata
untuk berurai airmata
Mawar-mawar
merah itu telah terkulai
merah itu telah terkulai
Terkoyak
tertusuk duri-duri
tertusuk duri-duri
Menenggelamkan
sukmaku untuk berontak
sukmaku untuk berontak
Apakah
ini nasibnya???
ini nasibnya???
Duhai
kepongahan dunia
kepongahan dunia
Duhai
terajamkan nalurimu?
terajamkan nalurimu?
Duhai
membatulah nuranimu?
membatulah nuranimu?
Mawar-mawar
itu bergelimang merah
itu bergelimang merah
Tergolek
lemah bernisan darah
lemah bernisan darah
Aura
ketakutan menhantui perasaannya
ketakutan menhantui perasaannya
Mawar-mawar
merah itu telah tiada
merah itu telah tiada
Waktu
telah menggulungnya bersama rasa sakit
telah menggulungnya bersama rasa sakit
Akibat
luka-luka yang tertoreh begitu saja
luka-luka yang tertoreh begitu saja
Semburat
senja tetap tak menghapus mendungku
senja tetap tak menghapus mendungku
Mawar-mawar
merah itu tetap bersinar
merah itu tetap bersinar
Semerah
darah kegigihannya
darah kegigihannya
Bersenyawa
dengan rindunya.
dengan rindunya.
Malang, 29 Januari 2013