Berbicara
tentang sastra dan dunia anak, mungkin kita akan flashback sejenak pada
masa kanak-kanak kita dahulu, tatkala kakek, nenek atau orang tua kita
mendendangkan lagu-lagu (baca: tembang) menjelang kita akan tidur atau
mendongengkan cerita-cerita penuh hikmah lainnya, secara tidak sadar sebenarnya
kita telah belajar sastra. Sastra sebagai bagian dari seni yang indah
sebenarnya merupakan salah satu sarana untuk menanamkan kebiasaan lewat
jalannya cerita atau lagu yang didendangkan tanpa bersifat menggurui bagi anak.
Dunia anak
adalah dunia yang penuh warna, penuh imajinasi. Kita dapat mengarahkan
imajinasinya ke imajinasi yang baik dan terarah. Ditemukan banyak kasus
beberapa tahun yang lalu, seorang anak terjun bebas dari tempat yang tinggi
karena sengaja berdandan dan memposisikan dirinya sebagai superman?. sangat
naïf bukan??. Tentunya sebagai orang tua kita harus bisa belajar dari berbagai
peristiwa yang pernah menimpa anak-anak.
adalah dunia yang penuh warna, penuh imajinasi. Kita dapat mengarahkan
imajinasinya ke imajinasi yang baik dan terarah. Ditemukan banyak kasus
beberapa tahun yang lalu, seorang anak terjun bebas dari tempat yang tinggi
karena sengaja berdandan dan memposisikan dirinya sebagai superman?. sangat
naïf bukan??. Tentunya sebagai orang tua kita harus bisa belajar dari berbagai
peristiwa yang pernah menimpa anak-anak.
Sastra dapat
kita kategorikan sebagai sastra lisan (foklor) atau sastra tulis. Sastra
lisan adalah jenis sastra yang diungkapkan dari mulut ke mulut, seperti saat kita mendongeng untuk anak-anak dengan
berbagai tokoh atau karakter. Seperti cerita binatang: Si Kancil, Semut dan
Merpati, Harimau Sang Raja Hutan, dan sebagainya. Juga tokoh-tokoh cerita yang
lain seperti kisah Cindrelela Sang Upik abu, Aladin dan Lampu Ajaib, dan Timun Mas. Sastra tulis adalah jenis sastra yang ditulis.
Barangkali pada masa sekarang sastra yang tertulis hampir kita dapatkan di
semua toko buku. Tinggal bagaimana kita mengolah sastra lisan dan tulisan untuk
membuat anak-anak tertarik.
kita kategorikan sebagai sastra lisan (foklor) atau sastra tulis. Sastra
lisan adalah jenis sastra yang diungkapkan dari mulut ke mulut, seperti saat kita mendongeng untuk anak-anak dengan
berbagai tokoh atau karakter. Seperti cerita binatang: Si Kancil, Semut dan
Merpati, Harimau Sang Raja Hutan, dan sebagainya. Juga tokoh-tokoh cerita yang
lain seperti kisah Cindrelela Sang Upik abu, Aladin dan Lampu Ajaib, dan Timun Mas. Sastra tulis adalah jenis sastra yang ditulis.
Barangkali pada masa sekarang sastra yang tertulis hampir kita dapatkan di
semua toko buku. Tinggal bagaimana kita mengolah sastra lisan dan tulisan untuk
membuat anak-anak tertarik.
Bagi seorang
anak, buku cerita sangatlah menarik, apalagi penuh dengan gambar-gambar. Anak
yang belum bisa membaca pun akan tertarik melihat lembar-lembar kertas yang
berwarna-warni, menurutnya sungguh menakjubkan!. Oleh karena itu, orang tua
selayaknya menanamkan dalam jiwa anak untuk lebih dekat pada dunia sastra sejak
dini. Hal ini dapat dipupuk melalu kegiatan mendongeng sebelum tidur, membaca
buku-buku cerita di waktu luang atau saat liburan.
anak, buku cerita sangatlah menarik, apalagi penuh dengan gambar-gambar. Anak
yang belum bisa membaca pun akan tertarik melihat lembar-lembar kertas yang
berwarna-warni, menurutnya sungguh menakjubkan!. Oleh karena itu, orang tua
selayaknya menanamkan dalam jiwa anak untuk lebih dekat pada dunia sastra sejak
dini. Hal ini dapat dipupuk melalu kegiatan mendongeng sebelum tidur, membaca
buku-buku cerita di waktu luang atau saat liburan.
Ayah, ibu,
anda semua pasti sangat terkejut tatkala sang buah hati bersegera naik ke
tempat tidur untuk mendengar dongeng yang akan kita bawakan. Mendongenglah apa
saja, anda dapat membekali diri dengan aneka cerita yang banyak berserakan di
toko buku ataupun mengarang cerita inspiratif fabel anak da. Ajaklah anak untuk
menanyakan kembali dongeng semalam, mereka selalu ingat, begitu pula dengan
tokoh-tokohnya. Dari dongengan kita, ayah ibu dapat memasukkan unsur-unsur
edukatif pada diri anak, seperti saling menyayangi, saling tolong menolong,
tidak boleh bohong, mengganggu adik dan teman, dan sebagainya. Sungguh menarik
bukan? Bersegeralah mendongeng untuk sang buah hati, mendekatkan sastra sejak
dini akan membangun karakter yang baik, dari segi kejiwaan dan bahasa anak.
anda semua pasti sangat terkejut tatkala sang buah hati bersegera naik ke
tempat tidur untuk mendengar dongeng yang akan kita bawakan. Mendongenglah apa
saja, anda dapat membekali diri dengan aneka cerita yang banyak berserakan di
toko buku ataupun mengarang cerita inspiratif fabel anak da. Ajaklah anak untuk
menanyakan kembali dongeng semalam, mereka selalu ingat, begitu pula dengan
tokoh-tokohnya. Dari dongengan kita, ayah ibu dapat memasukkan unsur-unsur
edukatif pada diri anak, seperti saling menyayangi, saling tolong menolong,
tidak boleh bohong, mengganggu adik dan teman, dan sebagainya. Sungguh menarik
bukan? Bersegeralah mendongeng untuk sang buah hati, mendekatkan sastra sejak
dini akan membangun karakter yang baik, dari segi kejiwaan dan bahasa anak.
Wallahu a’lam bishshawab