https://pixabay.com
Berbicara
sastra pasti kita akan flashback sejenak pada masa kanak-kanak kita
dahulu, tatkala kakek atau nenek kita atau orang tua kita mendendangkan
lagu-lagu (baca: tembang) menjelang kita akan tidur. Secara tidak sadar
sebenarnya kita telah belajar sastra. Sastra sebagai bagian dari seni yang
indah sebenarnya merupakan salah satu sarana untuk menanamkan kebiasaan lewat jalannya cerita atau lagu yang
didendangkan tanpa bersifat menggurui bagi anak.
sastra pasti kita akan flashback sejenak pada masa kanak-kanak kita
dahulu, tatkala kakek atau nenek kita atau orang tua kita mendendangkan
lagu-lagu (baca: tembang) menjelang kita akan tidur. Secara tidak sadar
sebenarnya kita telah belajar sastra. Sastra sebagai bagian dari seni yang
indah sebenarnya merupakan salah satu sarana untuk menanamkan kebiasaan lewat jalannya cerita atau lagu yang
didendangkan tanpa bersifat menggurui bagi anak.
Dunia anak
adalah dunia yang penuh warna, penuh imajinasi. Kita dapat mengarahkan
imajinasinya ke imajinasi yang baik dan terarah. Masih ingatkah di benak kita
tatkala beberapa tahun yang lalu, seorang anak terjun bebas dari tempat yang
tinggi karena sengaja berdandan dan memposisikan dirinya sebagai superman?.
Sangat naïf bukan??. Tentunya sebagai orang tua kita harus bisa belajar dari
berbagai peristiwa yang pernah menimpa anak-anak.
adalah dunia yang penuh warna, penuh imajinasi. Kita dapat mengarahkan
imajinasinya ke imajinasi yang baik dan terarah. Masih ingatkah di benak kita
tatkala beberapa tahun yang lalu, seorang anak terjun bebas dari tempat yang
tinggi karena sengaja berdandan dan memposisikan dirinya sebagai superman?.
Sangat naïf bukan??. Tentunya sebagai orang tua kita harus bisa belajar dari
berbagai peristiwa yang pernah menimpa anak-anak.
Sastra dapat
kita kategorikan sebagai sastra lisan (foklor) atau sastra tulis. Sastra
lisan adalah jenis sastra yang diungkapkan dari mulut ke mulut, seperti saat kita mendongeng untuk anak dengan
berbagai tokoh atau karakter. Seperti cerita binatang: Si Kancil, Semut dan
Merpati. Juga tokoh-tokoh cerita yang lain seperti kisah Cindrelela Sang Upik
abu, Aladin dan Lampu Ajaib. Sastra
tulis adalah jenis sastra yang ditulis. Barangkali pada masa sekarang sastra
yang tertulis hampir kita dapatkan di semua toko buku. Tinggal bagaimana kita
mengolah sastra lisan dan tulisan dan membuat anak-anak tertarik.
kita kategorikan sebagai sastra lisan (foklor) atau sastra tulis. Sastra
lisan adalah jenis sastra yang diungkapkan dari mulut ke mulut, seperti saat kita mendongeng untuk anak dengan
berbagai tokoh atau karakter. Seperti cerita binatang: Si Kancil, Semut dan
Merpati. Juga tokoh-tokoh cerita yang lain seperti kisah Cindrelela Sang Upik
abu, Aladin dan Lampu Ajaib. Sastra
tulis adalah jenis sastra yang ditulis. Barangkali pada masa sekarang sastra
yang tertulis hampir kita dapatkan di semua toko buku. Tinggal bagaimana kita
mengolah sastra lisan dan tulisan dan membuat anak-anak tertarik.
Bagi seorang
anak, buku cerita sangatlah menarik, apalagi penuh dengan gambar-gambar. Anak
yang belum bisa membaca pun akan tertarik melihat lembar-lembar kertas yang
berwarna-warni, menurutnya sungguh menakjubkan!. Oleh karena itu, orang tua
selayaknya menanamkan dalam jiwa anak untuk lebih dekat pada dunia sastra sejak
dini. Hal ini dapat dipupuk melalu kegiatan mendongeng sebelum tidur, membaca
buku-buku cerita di waktu luang atau saat liburan.
anak, buku cerita sangatlah menarik, apalagi penuh dengan gambar-gambar. Anak
yang belum bisa membaca pun akan tertarik melihat lembar-lembar kertas yang
berwarna-warni, menurutnya sungguh menakjubkan!. Oleh karena itu, orang tua
selayaknya menanamkan dalam jiwa anak untuk lebih dekat pada dunia sastra sejak
dini. Hal ini dapat dipupuk melalu kegiatan mendongeng sebelum tidur, membaca
buku-buku cerita di waktu luang atau saat liburan.
Ayah, ibu,
anda semua pasti sangat terkejut tatkala sang buah hati bersegera naik ke
tempat tidur untuk mendengar dongeng yang akan kita bawakan. Mendongenglah apa
saja, anda dapat membekali diri dengan aneka cerita yang banyak berserakan di
toko buku. Ajaklah anak untuk menanyakan kembali dongeng semalam, mereka selalu
ingat, begitu pula dengan tokoh-tokohnya. Dari dongengan kita, ayah ibu dapat
memasukkan unsur-unsur edukatif pada diri anak, seperti saling menyayangi,
saling tolong menolong, tidak boleh bohong, nakal, menangis dan sebagainya.
Sungguh menarik bukan? Bersegeralah mendongeng untuk sang buah hati,
mendekatkan sastra sejak dini akan membawa karakter yang baik, dari segi
kejiwaan dan bahasa anak.
anda semua pasti sangat terkejut tatkala sang buah hati bersegera naik ke
tempat tidur untuk mendengar dongeng yang akan kita bawakan. Mendongenglah apa
saja, anda dapat membekali diri dengan aneka cerita yang banyak berserakan di
toko buku. Ajaklah anak untuk menanyakan kembali dongeng semalam, mereka selalu
ingat, begitu pula dengan tokoh-tokohnya. Dari dongengan kita, ayah ibu dapat
memasukkan unsur-unsur edukatif pada diri anak, seperti saling menyayangi,
saling tolong menolong, tidak boleh bohong, nakal, menangis dan sebagainya.
Sungguh menarik bukan? Bersegeralah mendongeng untuk sang buah hati,
mendekatkan sastra sejak dini akan membawa karakter yang baik, dari segi
kejiwaan dan bahasa anak.