Sepanjang hari aku hanya menunggumu Berbekal catatan lurus nan ragu Perlahan kulihat titik kecil Mengarah ke daratan Engkaukah itu? Berapa Purnama sudah bergulir Padahal janjimu telah terjalin Akankah engkau melupakan…
Pernahkan engkau berpikir tentang luka? Ia teramat mengujam, sakit Tak pernah melagukan keindahan Hanyalah duka terselimut di balik bunga Bakung Pernahkan engkau menggambar sebuah amarah? Ia penuh api, membara ingin…
Semburat awan memerah Kuberharap asa terukir disana Penuh harap demi kerinduan hati Berlarian aku mengejar bayangmu Kala hari semakin tinggi Aku masih bergerak kearahmu Engkau menghadirkan diri di pelupuk mata…
Sendiri di keremangan malam Pelita tengah berpendaran Aku menunggumu pulang Semaian bulir padi telah menguning Engkaupun belum beranjak pulang Ribuan kilometer telah engkau jelajahi Mencari kebenaran nan hakiki Akankah pungguk…